√25. CEMBURU 2

30 3 0
                                    

Happy Reading












































Ke besokannya di pagi hari seluruh murid kini berkumpul di tengah lapangan untuk upacara dalam rangka penyambutan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan).

Marven yang berada di kerumunan murid-murid lainnya, sedang menatap salah satu mahasiswi yang berdiri di sana, bukan tatapan suka tapi tatapan seolah-olah sedang mengawasi.

Upacara tersebut berjalan lancar dan kini seluruh siswa-siswi kembali ke kelas nya masing-masing untuk melanjutkan proses KBM seperti biasa.

Kini haries dan teman-temannya telah berada di dalam kelas, dan sesuai dengan pengumuman saat upacara tadi saat ini ada beberapa mahasiswa yang mengajar di kelas mereka, seperti biasa mereka mendengarkan tanpa paham dengan apa yang di jelaskan.

Kegiatan itu berjalan lancar sampai waktu istirahat tiba, haries pun hendak pergi ke kantin.

"Ven yok ke kantin". Bukan haries yang berucap tapi Edgar.

Haries mendengar itu terkejut sesaat, sejak kapan seorang Edgar akrab dengan marven.

Marven yang di ajak dengan senang hati ikut dengan mereka.

∆∆∆∆

Sesampainya di kantin mereka melihat maxim, natha dan dylan yang sudah ada di sana, tanpa pikir panjang mereka pun menghampiri nya.

"Lama banget kalian laper nih". Ucap natha tak sabaran.

"Jalan tuh juga perlu proses kali". Ucap Edgar.

"Kalian pesan apa, biar gue yang pesenin". Ucap Dylan sedang baik hati.

Satu persatu mereka menyebutkan pesanannya dan dylan pun pergi membeli pesanan mereka.

"Gue udah tau pelakunya". Ucap marven tiba-tiba.

"Pelaku kebakaran itu maksud lo?". Tanya maxim memastikan.

"Hm, valio udah dapet buktinya". Jawab marven.

"Kok cepet banget, emang bukti itu udah akurat?". Tanya reza.

"Coba l,,,, ". Ucap marven terpotong karena ada seseorang yang datang.

"Permisi kak haries, ini ada kue buat kakak". Ucap seorang gadis sambil menyerah kan kotak kue tersebut.

"Eh neng lovi, buat saya gak ada nih". Ucap Edgar menggoda.

"Gak ada kak, ini spesial buat kak haries". Ucap gadis itu yang bernama lovi.

Sebelum haries menerimanya ia sempat melirik marven, dan benar saja wajah marven sudah terlihat sangat kesal.

"Makasih". Ucap haries singkat sambil menerima kotak kue tersebut.

"Silahkan di nikmati ya kak". Ucap lovi malu-malu lalu segera pergi dari tempat itu.

" CIEEEEEE ". Ucap teman-temannya kompak tentu saja kecuali marven.

"Eh ada apa nih rame-rame". Ucap Dylan yang baru saja datang.

"Tuh si haries padahal baru nolongin lovi sekali, tapi si lovi nya udah naksir berat". Ucap Edgar.

"Oalah si lovi". Ucap Dylan tak tertarik dengan pembicaraan itu.

"Nih buat lo aja". Ucap haries sambil menyerahkan kue itu kepada Edgar.

"Hah!, buat gue?". Ucap Edgar kaget.

"Gak kasian lo sama lovi? ". Ucap maxim bertanya-tanya.

"Gak". Ucap haries santai.

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang