√26. BERDUA

33 3 0
                                    

Happy Reading












































Saat ini marven dan haries dalam perjalanan ke suatu tempat, mereka berdua kini masih menggunakan seragam sekolah rencananya mereka mau mengganti baju mereka terlebih dahulu.

Namun karena waktu telah menipis marven memutuskan untuk mengganti bajunya saat tiba di sana nanti, dan haries hanya ngikut saja lagian ia tidak tau mau di bawa kemana.

"Jadi hubungan mereka apa?". Ucap haries membuka topik pembicaraan.

"Yang gue tau bukan sekedar teman". Jawab marven sambil terus menyetir mobilnya.

"Sejak kapan lo tau?". Tanya haries lagi.

"Sejak pertama kali gue nyium lo". Ucap marven tanpa beban.

Haries tentu saja terkejut sebab marven dengan gampang nya ngomong seperti itu.

"Enteng banget mulut lo". Ucap haries yang kesal dan malu-malu.

"Hahaha, kan gue cuma jawab". Ucap marven membela diri nya sendiri.

Setelah itu mereka berdua kembali diam, dan tak berselang lama akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka.

"Pantai apa ini?". Ucap haries sebab tak pernah kesini.

"Sebut aja pantai pribadi, tempat ini bukan untuk umum". Jawab marven.

"Lah, kalo bukan buat umum ngapain kesini?". Tanya haries lagi.

"Keluarga gue sering nyewa tempat ini kok". Jawab marven.

"Jadi lo nyewa tempat ini sekarang". Ucap haries kaget.

"Gak juga sih, orang sekitar sini udah kenal gue kok, jadi mereka dengan senang hati nyuruh gue main lagi kesini". Ucap marven menjelaskan.

"Oh, orang kaya emang beda". Ucap haries lirih.

"Yok, ganti baju dulu". Ucap marven sambil membawa tas kecil yang berisi baju di dalamnya.

"Lo sedia baju dimanapun? ". Tanya haries.

"Cuma sekarang sih, kan kita lagi ngedate". Ucap marven menggoda.

"Ngedate?". Ucap haries bingung.

"Udah gak usah banyak tanya ayo". Ucap marven sambil menarik tangan haries.

Kini mereka berada di toilet untuk mengganti baju mereka, tentu saja mereka mengganti bajunya sendiri-sendiri, tidak mungkin jika mereka mengganti nya bersama, eh gak tau kedepannya!.

"Udah". Ucap marven ketika melihat haries yang baru saja keluar dari toilet.

Haries mengangguk tanda sudah, dan marven pun mengulurkan tangannya.

"Apa?". Tanya haries ketika melihat uluran tangan tersebut.

"Pegangan lah". Ucap marven.

"Harus?". Tanya haries lagi.

"Wajib". Jawab marven dengan penuh penekanan.

Mendengar itu haries tersenyum lalu mengaitkan kedua tangan mereka, marven terlihat sangat senang saat ini sebab ada haries sisi nya.

Mereka berdua berjalan menyusuri pinggiran pantai, marven yang melihat ada baru karang yang besar pun mengajak haries untuk naik kesana.

Haries tak bisa menolak ia senang sangat senang bahkan sangat bahagia, kini mereka berdua naik keatas baru karang itu dan duduk di atasnya.

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang