√17. RINDU

31 2 0
                                    

Happy Reading


















































Setelah kejadian tak terduga itu vero menepati perkataan nya dengan pergi mengantarkan reza pulang ke rumah nya, reza yang sudah siap setelah ganti baju dengan dengan pakaian nya sendiri dan vero yang sudah lebih dulu pergi ke parkiran untuk memanasi mobilnya.

Mereka berdua kini telah berada di dalam mobil, canggung itulah yang dirasakan reza namun tidak untuk vero ia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, mobil kini telah berjalan dan suasana di dalam mobil sangat canggung karena hanya di isi dengan suara reza yang menunjukkan jalan ke arah rumah nya tanpa di balas apapun oleh vero.

Setibanya di rumah reza vero akhirnya berkata.

"Sorry untuk hari ini gue tiba-tiba ada urusan". Ucap vero.

Reza hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda tidak apa-apa, namun tiba-tiba vero mendekat kan dirinya kepada reza dan membisikkan sesuatu.

"Mau di lanjut kapan yang tadi? ". Tanya vero mengungkit kejadian tadi.

Reza kaget dan reflek mendorong vero dan langsung keluar dari mobil tanpa sekata apapun, vero di dalam mobil tertawa kecil melihat reaksi reza, setelah memastikan reza masuk ke dalam rumah nya ia segera menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari kediaman rumah itu.

∆∆∆∆

Hingga tiba keesokan harinya kali ini haries bangun lebih awal entah karena sekarang hari senin atau karena ada sesuatu hal yang ingin di lakukan haries.

Seperti biasa setelah semuanya siap haries berangkat menggunakan motor kesayangannya, ia berangkat dari apartemen nya menuju sekolah, sesampainya sekolah haries langsung menuju ke kelasnya namun ternyata di kelas sudah ada reza.

"Tumben pagi". Ucap reza ketika melihat haries masuk ke dalam kelas.

"Lagi pengen aja". Jawab haries tak sejujurnya.

"Lo di anter marven kan kemarin? ". Tanya reza tiba-tiba.

"Em, iya". Jawab haries setelah terkejut mendengar pertanyaan itu.

"Lo gak di apa-apa in kan". Ucap reza memastikan.

"Gak, lagian pas gue bangun marven udah gak ada". Jawab Haries.

"Kesimpulannya lo dateng pagi karena mau ketemu marven sebelum anak-anak yang lain dateng gitu". Ucap reza merinci.

"Hmm iya, eh, kok lo tau? " Setelah ia mengiyakan haries pun tersadar dan terkejut mengapa reza bisa tau sejauh itu.

"Lo tenang aja, gue gak akan kasih tau ke yang lain". Ucap reza supaya menenangkan haries.

Mendengar itu haries merasa lega sebab jika temannya yang lain tau bahwa ia masih berhubungan sama marven pasti temannya yang lain tak akan tinggal diam apalagi Edgar.

Cukup lama haries menunggu kedatangan marven, pada akhirnya ketika semua teman haries datang sampai detik itu pun marven tak kunjung datang, bahkan sampai guru sudah masuk ke kelas dia tidak datang, hingga tiba saatnya pulang sekolah.

"Eh jadi mereka berdua gak masuk njirr". Celetuk natha ketika mengetahui bahwa marven dan vero tidak masuk sekolah.

"Hmm, pasti mereka mau berulah". Ucap Edgar yang selalu berprasangka buruk.

"Pikiran lo negatif mulu njirr". Ucap dylan sambil menyentil dahi Edgar.

"Gak usah mikir macem-macen, kita cukup hati-hati aja". Ucap reza menengahi mereka.

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang