GERAKSA 16

19.8K 1K 9
                                    

jgn lupa tinggalin jejak dengan follow akun Wattpad aku. serta vote and komen!!!

mampir juga di Instagram: @flwernollacy

"gue minta maaf Ay, ihhh," mohon Kinan.
Ayara yang sedang menelungkupkan wajahnya pun akhirnya menatap Kinan.

Ayara hanya acuh. Sebenernya, ayara sudah tidak marah. Cuman, ayara hanya ingin iseng terhadap sahabatnya ini.

"Plisss lah. Nanti gue turutin apa pun yang Lo mau," ucap Kinan dengan menaik turunkan alisnya.

Ayara tersenyum licik. "Ok deh. Gue maafin Lo," final ayara. Mendengar itu, Kinan langsung memeluk erat Ayara.

Setelah itu, mereka langsung berjalan menuju kantin. Cacing cacing di dalam perut mereka sudah sangat berisik meminta untuk diberi makan.

"Lo cari tempat duduk aja. Gue yang pesen," ucap Kinan. Ayara menurut dan langsung melengos pergi.

Hanya ada satu tempat duduk di kantin ini. Tepatnya, mejanya berada di dekat meja anak Ratpa.

Ayara langsung saja duduk tak perduli. Lagi pula, tidak ada anak anak Ratpa. Jadi, ayara bebas untuk bergerak. Karna jika di dekat mereka, Ayara seperti patung hidup.

Kinan datang dengan dua piring nasi goreng, lalu duduk bersiap menyantap nasi goreng yang sudah di pesannya tadi.

"Lo tau ga kin?" tanya ayara pada Kinan yang sedang sibuk dengan nasi gorengnya.

"Ya mana gue tau. Lo kan belum cerita njing," ucapnya dengan nasi yang penuh di mulutnya.

"Iya juga," pikir ayara beberapa detik. Setelah itu, ayara kembali fokus dan melanjutkan ceritanya. "Qila kalo udah besar pasti jadi anak cupu ya," ucap ayara polos.

Kinan langsung berhenti memakan nasi gorengnya dan menatap ayara. "Lo kenapa tiba tiba ngomong gini?" Bingung Kinan.

Kinan tentu saja bingung, Ayara tidak tau apa apa mengenai Aksa dan gadis kecilnya itu. Tapi, mengapa tiba tiba ayara bertanya seperti ini?

"Ya gue ga tau. Kan dia udah meninggal," ucap Kinan, dan kembali fokus dengan makanannya.

"Kalo dia udah gede pasti jadi gadis cupu. Kumel, dekil, broken home," ucap ayara dengan kekehan diakhir, membuat Kinan menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Lo kenapa sih? Kalo pun iya. Gue pastiin, Aksa ga akan biarin itu terjadi." Ucap Kinan meyakinkan.

"Ga mungkin sih. Pastinya juga Aksa bakalan ninggalin. Kan udah jelas, kalo dia gede bakalan jadi anak cupu dan bodoh"

"Lo cenayang apa?"

"Gue liat di foto. Nih gue punya fotonya," kata ayara lalu menyodorkan foto dua anak kecil sedang tertawa. "Gue ambil fotonya waktu itu, fotonya jatuh, ya udah gue ambil aja," ucap ayara.

Saat Kinan memandangi foto itu. Tiba tiba, seseorang mengambil foto itu dengan kasar. Ayara membulatkan matanya, saat tau, Aksa lah yang mengambil foto itu.

Aksa mendekat pada ayara. Lalu, mencengkeram tangan gadis itu dengan kuat. Sedangkan ayara hanya bisa meringis kesakitan. Sepertinya tulangnya akan retak sekarang.

"JADI LO YANG NGAMBIL, HAH!!" ucap Aksa dengan nada yang tinggi.

"MAKSUD LO APA JELEK JELEKIN QILA GITU HAH?! LO TAU APA TENTANG DIA ANJING!"emosi Aksa semakin tinggi. Sedangkan orang orang yang menatapnya hanya bisa diam.

"GUE KIRA LO BAIK. GUE UDAH MAU LEPASIN LO. TERNYATA? LO KAYA GINI?"

Ayara hanya diam. Tidak ada maksud dirinya untuk berbicara tentang qila seperti itu. Ayara hanya ingin menyampaikan apa yang ia pikirkan di kepalanya.

GERAKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang