GERAKSA 33

19.5K 1K 114
                                    

Haii, ada cerita baruu lhoo!!
jangan sampai ketinggalan!
cek profil aku ya!!

jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen, TERIMAKASIH CINTA!!

Ayara menatap ke arah Aksa dengan tatapan sendu.

Terkadang, ayara juga  berfikir, ia juga merasa kasihan dengan Aksa. Tapi, ayara tidak bisa berbuat apa-apa.

Ayara hanya memandangi Aksa dari jauh saja. Dirinya tidak berani mendekat ke arah Aksa.

Terlihat, Aksa di sana sedang asik bercerita di makam itu. Bahkan, Aksa malah ketawa-ketawa sendiri.

"Cerita apa sih kak? Kayanya seru banget," gumam ayara dengan kekehan kecil.

Sudah hampir dua jam ayara berdiri. Namun Aksa tetap  berada di sana. Berulang kali Aksa mengelus lembut batu nisan itu. Bahkan, Aksa seperti orang gila sekarang.

Aksa tampak mendekatkan telinganya ke arah kuburan itu, apakah makam kosong itu sedang berbicara? Aksa sungguh bodoh!

Terlihat, Aksa menangis di sana. Ini baru pertama kali ayara melihat Aksa menangis seperti itu.

Seorang Aksa yang kejam, dingin, dan sangat cuek, tiba-tiba menangis di depan sebuah makam? Rasanya sangat tidak percaya.

Setelah hampir dua setengah jam. Akhirnya, Aksa pergi meninggalkan tempat itu.

Ayara langsung bersembunyi di pohon yang ada di sana.

Tampak, Aksa mencium kembali batu nisan itu, lalu melambaikan tangannya Dan segera pergi meninggalkan makam itu.

Setelah Aksa pergi, ayara berjalan menuju makam yang bertuliskan namanya itu.

"Dasar bodoh! ngapain coba nangis-nangis  di sini?" Ucap tak percaya ayara.

Makam itu tampak bersih sekali. Bahkan, Bunga kesayangannya itu malah berada di sini, dan taburan kelopak bunga berwarna pink dan juga putih, menghiasi makam ini.

"Masih ingat juga kak, hehehe," gumam ayara dengan kekehan kecil.

Ayara melihat sticky notes berwarna coklat susu itu.

mata ayara sedikit berkaca kaca ketika melihat tulisan yang Aksa tulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mata ayara sedikit berkaca kaca ketika melihat tulisan yang Aksa tulis.

"Maaf kak, maaf, aku belum bisa ngomong apa pun soal aku..." Gumam ayara.

Ayara meletakkan bunga yang ia bawa. Niatanya yang hanya ingin membersihkannya, dan hanya ingin membuktikan bahwa dirinya telah meninggal. Nyatanya, ayara pada mendapatkan sebuah kenyataan yang sangat memilukan.

Makam itu terlihat sangat bersih. Hanya ada rumput halus di sana, serta, bunga bunga yang bertebaran dengan indah. Dan, ada lima bucket bunga juga.

Ayara mengambil satu dari lima bucket itu. Lalu, segera ia pergi meninggalkan tempat itu.

GERAKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang