prolog bos

91.6K 2.9K 27
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini, aku mau rekomendasi cerita ke-dua aku.
Kalian bisa liat di profil.
Makasihhhh

Ini cerita pertama aku, semoga kalian suka🥰
Happy reading

Di New York ada anak berusia tujuh tahun dan enam tahun yang sedang bermain bersama. Mereka terlihat begitu bahagia mendapatkan hadiah masing-masing dari kedua orang tuanya.

Mereka merayakan ulang tahunnya bersama. Mereka lahir pada tanggal dan bulan yang sama, hanya saja tahunnya berbeda.

"Aksa, Qila. Ayo tiup lilinnya nak," ucap Liani ibu Aksa.

Mereka berlari menuju meja yang sudah di siapkan. Sudah ada satu kue ulang tahun yang sangat besar.

Vandaskara. Marga yang cukup terkenal. Bisa di bilang keluarga yang terkenal dengan kekayaan yang melimpah. Harta yang tidak akan ada habisnya, kekayaan yang ada di mana mana.

Mereka bisa saja merayakan ulang tahunnya dengan pesta mewah. Namun Qila? Dia sama sekali tidak menginginkan nya. Karena Aksa yang begitu patuh kepada Qila. Jadi, Aksa akan melakukan apa saja untuk Qila.

"Kita tiup bareng bareng lagi ya, La," ucap Aksa memegang tangan Qila.

Sebelum mereka berdua meniup lilin. Mereka berdua mengucapkan harapan mereka.

"Yeyyy aku udah gede. Qila udah gede ya Bun," ucap si kecil Qila.

"Udah dong, kan sekarang Qila udah 6 tahun," ucap Dewi.

"Tapi ko aku pendek, ka Garak tinggi."
"Kata pilm pilm kalo udah gede boleh nikah ya, Bun?" ucap polos Qila.

"Iya kalo udah gede boleh. Emang Qila Mau nikah sama siapa?"

"Sama ka Garak"

Semua orang menatap Qila dengan tatapan gemes. Seorang anak berusia 6 tahun yang sudah mulai merencanakan pernikahannya?

"Iya kan, ka Garak?"

"Geraksa, Qila. Bukan Garak!" ucap Aksa membenarkan.

Qila menggeleng, ia tidak suka dengan nama itu. "Qila maunya Garak aja"

"Ka Garak mau kan, nikah sama Qila?" Tanya Qila sekali lagi.

"Ga mau"

"Ihh ko gitu!!" Qila menghentak hentakan kakinya. Qila juga menarik ujung baju Aksa. "Pokoknya nanti harus nikah titik"

"Lepasin dulu, La. Iya iya, nanti kita nikah"

"Yeyyyy nikah sama ka Garak yey yey," ucap Qila dengan gembira.

"Ka Garak jangan deket sama cewe siapa pun yaa. Awas kalo kaka deket deket. Nanti Qila pukul," ancam Qila.

"Janji ya ka nanti nikahnya sama Qila? Jangan sama yang lain, ka Garak milik Qila pokoknya!"

"Iya kaka janji," lalu, kedua kelingking mereka mulai bertaut. Semua orang yang melihatnya hanya tertawa melihat betapamenggemaskannya seorang Qila.

Orang tua mereka memang sudah merencanakan perjodohan mereka sejak awal. Tapi ternyata, mereka dekat dengan sendirinya.

Orang tua mereka sudah bersahabat sejak mereka di bangku SMP. Karna itu, mereka sangat dekat. Meskipun keluarga Qila tidak terlalu kaya seperti keluarga Vandaskara. Tapi, keluarga mereka terbilang cukup mampu.

GERAKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang