GERAKSA 39

19.4K 939 94
                                    

"nek.... Ini Aksa." Ucap Aksa gugup

Jujur saja, Aksa Sedikit gugup sekarang. Aksa takut Jika nenek tidak mengizinkan dirinya bertemu dengan ayara kembali.

Mendengar kata kata yang pernah ayara lontarkan, membuat Aksa Tidak berani menghadap nenek.

Nenek tersenyum, kemudian mengelus pundak Aksa lembut. "Kamu udah besar ya? Dulu nenek terakhir liat tuh pas kamu masih kecil banget," ucap neneknya lembut.

"Nenek gak benci aku?" Tanya Aksa, yang di balas kekehan oleh nenek.

"Ngapain nenek benci kamu, Aksa? Apa alasan nenek buat benci kamu?"

"Masa lalu itu..."

"Udah udah. Nenek ga marah, Sa. Emang, nenek sempat benci sama keluarga kamu, tapi.... Nenek juga tau, keluarga kamu sebenarnya baik," jelas Nenek.

Ya.... Nenek ikhlas dengan kejadian masa lalu. Yang terpenting sekarang adalah Kebahagiaan ayara.

"Aksa minta maaf, Nek. Maaf gak becus jagain ayara," lagi dan lagi, Aksa menangis di depan nenek.

"Kamu bahkan lebih parah Aksa. Tapi, kenapa kamu masih anterin ayara pulang?"

"Ayara lebih penting nek," jawab Aksa. Membuat nenek tersenyum haru.

Memang cinta Aksa tidak pernah luntur dari dulu. Lelaki itu tetap sama, dia tetap sama. Selalu mencintai ayara dengan setulus hatinya.

"Kamu mau makan? Nenek tadi abis masak lho," tawar nenek.

"Mmm lain kali aja ya, nek. Aksa mau pulang dulu, takut di cariin"

"Ya sudah, salamin ke orang tua kamu ya," Aksa hanya mengangguk. Lalu, segera pergi dari tempat itu.

Setelah Aksa pergi, nenek segera pergi menuju dapur dan mengambil makanan.
Nenek masuk dengan membawa nampan berisikan makanan ke kamar Ayara.

"Aya makan ya. Nenek udah buatin masakan kesukaan kamu," ucap neneknya lembut.

Namun ayara Masih terdiam.
Nenek menghembuskan nafasnya pelan Lalu duduk di sebelah gadis itu.

"Gapapa ayara. Semua yang sudah terjadi biarlah berlalu. Yang terpenting, kamu selamat," ucap neneknya menenangkan.

"Takut nek," ucap ayara. Lalu, langsung memeluk neneknya erat.

"Nggak apa apa ya. Anggap saja, itu mimpi buruk buat kamu"

"Nek...." Panggil ayara. Neneknya hanya membalas dengan alis yang terangkat satu.

"Apa ayara harus jauhi kak Aksa?"

"Lah, kenapa?"

"Gara gara ayara, dia jadi luka luka kaya tadi nek. Ayara gak tega liatnya"

"Kamu gak kasian sama dia? Aksa bakal se-menderita apa kalo dia jauh dari kamu? Mungkin aksa Bakalan gila nanti," ucap neneknya memberikan pengertian.

"Kalo kamu semakin jauhin Aksa, Aksa juga semakin terluka. Mungkin, luka dia akan menjadi dua kali lebih parah."

Jujur saja, neneknya tidak setuju jika ayara Menjauhi Aksa.

Sudah sejak lama juga neneknya ingin mempertemukan ayara dengan Aksa. Namun, karena neneknya lebih mementingkan keselamatan ayara, Neneknya selalu mengurungkan niatnya.

Lagi pula, neneknya tidak tau keberadaan Aksa di mana. Neneknya hanya tau perusahaan vandaskara, karena berita yang tersebar.

Ayara sendiri pun hanya diam. Dirinya tidak tau harus apa. Tapi setelah di pikir pikir, ayara Akan mengutamakan keselamatan Aksa.

GERAKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang