41. Permen Kapas

145K 16.6K 454
                                    

Bijaklah dalam memberikan komentar 🙌🙌

***
Happy Reading
"""


Pria dengan celana levis dan hoodie berwarna hitam itu memasuki rumahnya. Melepas kupluk hoodie yang menutupi kepalanya lalu mengacak rambutnya sebentar. Di tanganya terdapat sebuah permen kapas berukuran cukup besar. Pria itu berlari ketika mendengar isakan tangis dari dalam kamarnya.

"Ay, kenapa?"

Calvin berjongkok di hadapan Ayla yang menangis di lantai. Membawa Ayla ke dekapanya namun langsung di dorong kasar oleh wanita itu.

"Pergi, nggak mau hiks.."

"Ay, hey are you okay?"

"Nggak mau lepas," Ayla terus memberontak dalam dekapan Calvin.

"Bunda hiks, bunda. Ayla mau pulang hiks.."

Calvin tertegun, menangkup pipi istrinya yang kini dipenuhi air mata.

"Mau pulang kemana? Ini kan rumah lo."

Ayla menggeleng, memukuli dada Calvin brutal.

"Nggak mau, mau pulang ke rumah bunda. Bunda.."

"Kesurupan lo?"

Ayla semakin menangis, meraung, terisak sambil menunduk.

"Wah beneran kesurupan nih," Calvin menempelkan tanganya dikepala Ayla.

"Allahulaa illaa haa illaa__

Pria itu merapalkan ayat kursi, menempelkan tangan kanannya pada ubun-ubun Ayla. Namun, tanganya langsung disentak oleh Ayla, membuat pria itu menatap horor ke arah istrinya.

"Setan kan lo? Ngapain masuk ke tubuh istri gue. Keluar lo."

Ayla terisak memandang ke arah Calvin datar. Membuat Calvin sedikit merinding.

"Setan jenis apa lo? Tuyul ya? Ambil aja duit gue, yang penting keluar dari tubuh Ayla."

"Ngapain sih," sentak Ayla.

Calvin mengusap dadanya terkejut.

"Lo siapa?" tanyanya bodoh.

Ayla mengusap pipinya yang masih basah dengan air mata.

"Ngapain disini?"

"Ini rumah gue, terserah gue lah. Lo yang ngapain masuk ke tubuh Ayla."

"Ini aku, Ayla," ucap Ayla pelan.

"Hah? Nggak, nggak mungkin. Kalau setan ya setan aja nggak usah ngaku-ngaku jadi Ayla. Naksir lo sama gue, sampe masuk ke tubuh istri gue?"

Ayla mengambil bantal sofa memukulnya pada kepala Calvin, membuat pria itu meringis.

"Bar bar banget lo setan."

"Aku Ayla," ucap Ayla emosi.

Calvin mengerutkan kening bingung, menempelkan punggung tanganya pada dahi Ayla mencoba memastikan.

"Lo beneran Ayla?"

Ayla memutar bola mata malas. Menatap mata Calvin yang kini juga tengah menatapnya. Mata itu, Ayla kembali meneteskan air matanya membuat Calvin panik.

"Kenapa, Ay?"

Ayla sesenggukan, tak menghiraukan pertanyaan Calvin barusan.

"Lo kenapa? Siapa yang berani buat lo nangis?"

"Kamu."

"Hah? Gue?" beo Calvin menunjuk dirinya sendiri.

Calvin membawa tubuh Ayla kedekapanya.

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang