Happy Reading
***"Ay, mau ikut nggak?"
"Kemana?"
Ayla yang sedang membaca buku menoleh ke arah Calvin yang masih memakai pakaian santainya.
"Kemana aja, asal sama lo."
Ayla menggeleng, membuat Calvin mencebikkan bibirnya kesal. Pria itu menaiki ranjang, menjadikan paha Ayla sebagai bantal.
"Kenapa?" tanya Calvin dibawah sana, wajah pria itu tertutupi dengan buku yang Ayla baca.
"Mager," jawab Ayla seadanya.
"Mager terus," Calvin mengambil buku Ayla membuangnya asal membuat Ayla terkejut.
Ayla memberi tatapan tajam pada Calvin, sedangkan si pelaku dengan tanpa dosanya menggiring tangan Ayla supaya mengelus kepalanya.
"Ayok keluar," rengek pria itu.
Ayla melirik jam di atas nakas sekilas, jam lima sore.
"Bentar lagi mau maghrib."
Calvin berdecak, "Masih lama."
Pria itu menyingkap kaos Ayla membuat Ayla sedikit terkejut. Calvin itu menciumi perut Ayla yang sudah sedikit menonjol.
"Bilang sama Mom supaya mau jalan sama Dad," ucapnya mengajak berbicara anak yang masih dalam kandungan Ayla.
Ayla terkekeh, usia kandunganya masih cukup muda. Bahkan, mungkin bayinya belum terbentuk di dalam sana.
"Mau kemana emang?" Wanita menyikap rambut yang menutupi dahi suaminya, membuat Calvin sedikit mendongak.
Calvin menatap Ayla sekilas. "Dahlah udah ga mood, mau tidur aja."
Calvin memeluk perut Ayla, menenggelamkan wajahnya disana.
"Nggak baik tidur jam segini," ucap Ayla lembut, kembali mengelus rambut lebat suaminya.
Calvin bergumam, membuat Ayla berdecak pelan.
"Kemarin ngapain ke mansion?"
Seakan mengingat sesuatu Calvin mendongak, bangkit dari berbaringnya kemudian mengenggam tangan Ayla.
"Gue minta maaf," ucapnya lirih.
"Kenapa?" tanya Ayla bingung.
"Gue bakal pergi ke Argentina buat balapan selanjutnya."
Ayla tersenyum manis, "Bagus dong, emang kenapa?"
Calvin menghembuskan nafas pelan, bersiap mengatakan kalimat selanjutnya.
"Delapan bulan lagi."
Ayla terkejut, delapan bulan lagi? Kandunganya sekarang sudah satu bulan lebih. Apa itu berarti suaminya tidak bisa menemani proses persalinanya?
"Jadi--
Calvin menggeleng, "Gue bakal segera balik, semoga babynya belum lahir."
Ayla menggeleng, sedikit tak percaya dengan omongan suaminya.
"Nggak bisa dibatalin?" tanya Ayla hati-hati.
Calvin mengelus rambut istrinya yang kini menunduk.
"Gue kemarin udah bahas ini sama Aroon sama dad, tapi keputusanya tetep sama. Gue harus ikut pertandingan itu."
"Gue udah lama banget pengen ngrasain race di Argentina. Gue udah daftar bahkan jauh-jauh hari sebelum kita menikah."
Calvin menghembuskan nafas pelan. Tak tega melihat ke arah istrinya. Ayla menyentuh bahu suaminya itu membuatnya mendongak. Wanita itu tersenyum menampilkan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Calvin [TERBIT]
Teen FictionNamanya Calvin Aldeguer. Pria penuh kharisma yang mampu membuat kaum hawa ketika melihatnya langsung terpana. Pemegang kandidat pembalap termuda di dunia membuat pria itu cukup populer di banyak kalangan. Hidup Calvin yang biasanya hanya di penuhi...