44. Ngidam 2

146K 15.2K 421
                                    


Selamat Memperingati Hari Raya Idul Fitri 2022 M/1443 H. Author mengucapkan Minal 'Aidzin Wal-Faizin. Mohon Maaf lahir Dan Batin 🙏🙏😘😘


"""
Happy Reading
***

Aroon mendengus ketika pria dibelakangnya itu terus menendang nendang pantatnya.

"Sabar woy."

Kedua pria berbeda status itu kini sudah memasuki rumah mewah tiga lantai. Butuh sekitar satu jam untuk Calvin menjemput Aroon.

Aroon berjalan gontai ke arah sofa, pria dengan hoodie putih dan kupluk yang menutupi rambut pirangnya itu langsung merebahkan dirinya di sofa ruang tamu.

"AY."

"AYYANGG.."

"AROON NIH."

Calvin berteriak dari lantai bawah, ia menoleh ke atas ketika mendengar suara derap langkah. Disana Ayla sudah memakai jilbabnya dengan mata berbinar.
Sedikit berlari Ayla menuruni tangga. Membuat Calvin memelototkan matanya tajam.

"Hati-hati," ucapnya setelah Ayla sampai di hadapanya.

Ayla nyengir dibalik cadarnya, "Mana Aroon?" tanya Ayla antusias.

Calvin menunjuk sofa yang membelakanginya, Ayla langsung menghampiri Aroon.

"Aroon," panggil Ayla dengan suara keras.

Calvin mengusap dadanya terkejut, astaga kenapa istrinya jadi bar-bar seperti ini. Aroon tersentak mendengar suara melengking Ayla, pria itu mengubah posisinya menjadi setengah berbaring. Melepas kupluk hoodie yang menutupi rambut pirangnya.

"Aaa Aroon gemes banget."

Tangan Ayla menggantung di udara, ia yang hendak memegang muka bantal Aroon mengurungkan niatnya karena teringat jika pria itu bukan mahram nya. Satu lagi, tatapan tajam suaminya membuat Ayla tersenyum kikuk. Calvin membawa Ayla untuk duduk di sofa di seberang Aroon. Aroon mah biasa saja, pria itu masih mengantuk.

Aroon kembali merebahkan tubuhnya, bersedekap dada bersiap kembali memejamkan matanya.

"Aroon ngantuk?" tanya Ayla pelan.

Aroon tak menjawab, ia masih sangat mengantuk dirinya baru tidur jam satu karena terlalu asik bermain game online di ponselnya. Dan sekarang, baru pukul tiga ia harus diusik ketenanganya.

Yang harus kalian ingat, jangan pernah menganggu Aroon yang sedang tidur jika tak mau menerima amukan dari pria itu.

"Kok Aroon nya diem?" tanya Ayla polos menoleh ke arah Calvin.

"Mati paling," jawab Calvin santai.

Ayla memukul perut suaminya membuat Calvin menoleh, "Nggak boleh gitu," ucap Ayla lalu kembali menatap Aroon yang sepertinya sudah kembali masuk ke alam mimpi.

"Aroon mau tidur di kamar Ayla nggak?"

Calvin membelalakkan matanya, tak percaya dengan ucapan istrinya barusan, "Jangan macem-macem ya, Ay."

"Kenapa? Kasian kan Aroon kalau tidur disini."

Aroon yang merasa tidurnya terganggu membanting bantal sofa yang tadi ia gunakan sebagai bantal, "BRISIIKK.." Teriaknya.

Ayla tersentak memeluk Calvin dari samping, menyembunyikan wajahnya pada dada bidang suaminya.

"Aroon kok marah, hikss.. nggak suka, takut."

Ayla kembali menangis, membuat Calvin menatap Aroon tajam. Semenjak hamil, perasaan Ayla memang sangat sensitif. Wanita itu tak bisa mendengar suara tinggi, apalagi bentakan. Ia akan menangis nanti.

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang