46. Pisah?

156K 14.8K 562
                                    

Janji nggak emosi baca part ini😌😌

Vote & Comment jangan lupa yup..

"""
Happy Reading
***

Brakkk

Suara pintu yang dibanting membuat pria di atas ranjang terlonjak kaget.

Matanya membola ketika melihat istrinya berdiri di depan pintu dengan muka merah padam. Ia menoleh kesamping matanya semakin membelalak ketika disana Gladis berbaring menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Calvin menyibak selimutnya paksa menampilkan dirinya yang kini sudah bertelanjang dada, dan hanya mengenakan boxer.

"Ay, gue bisa jelasin."

Plak

Satu tamparan keras mengenai wajah Calvin yang kini berdiri di hadapanya.

"Tega kamu, aku lagi hamil, aku lagi sakit tapi kamu malah melakukan hal menjijikkan sama cewek lain."

"Otak kamu dimana?" teriak Ayla di hadapan Calvin.

"Dengerin dulu, gue bisa jelasin."

"Mau jelasin apa? Semua udah jelas kan? Aku juga udah lihat sendiri," ucap Ayla menggebu.

"Ini nggak seperti yang lo kira."

"Cukup, aku gamau denger apapun lagi dari mulut kamu. Lanjutin aja kegiatan kalian."

Ayla pergi, kembali membanting pintu di hadapanya. Calvin langsung memunguti pakainya yang bercecer di lantai. Memakainya asal lalu berlari menyusul Ayla.

Sementara itu, wanita dengan gulungan selimut yang menutupi tubuh polosnya menyunggingkan senyum penuh kemenangan.

***

"Ay, dengerin dulu."

Calvin dibuat panik karena Ayla yang menyeret kopernya dari arah tangga. Ayla tak menggubris, tangannya sibuk menyeret koper miliknya sementara tangan satunya ia gunakan untuk menyangga perutnya, sesekali mengelap air mata yang terus keluar tanpa diminta.

"Ay dengerin gue," Calvin menyentak tangan Ayla yang menyeret koper, membuat koper tadi jatuh.

"Lo salah paham."

"Salah paham? Jelas-jelas aku lihat pake mata kepala aku sendiri kalau kamu tidur sama cewek lain."

"Kamu bener-bener nggak punya perasaan," lanjut Ayla.

"Bukan gitu ceritanya," ucap Calvin mencoba menjelaskan.

"Apa? Kamu mau bilang kamu khilaf? Terus kamu minta maaf? Gitu aja terus, basi tau nggak."

"Selama ini aku berusaha sabar ngadepin sifat kamu, tapi kali ini enggak aku nggak bisa sabar lagi."

"Kamu ciuman sama pramugari aku diem. Kamu ciuman sama mantan kamu di hadapan aku, aku diem dan sekarang aku lihat kamu tidur sama cewek lain, apa aku juga harus diem?"

"Aku juga manusia, aku juga punya perasaan nggak kayak kamu," ucapnya marah menunjuk Calvin sengit.

"Ternyata penilain aku ke kamu selama ini salah. Aku kira kamu laki-laki baik-baik, aku kira kamu laki-laki penuh tanggung jawab. Tapi semua itu salah."

"Kamu brengsek, laki-laki brengsek," Ayla mendorong dorong dada Calvin yang hanya diam mematung.

Wanita itu menghela nafas pelan, kembali menghapus air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Kurang sabar apa aku jadi istri kamu hah? Kurang apa aku dimata kamu?"

Ayla tersenyum miris, "Mungkin ini salah aku, aku yang belum bisa jadi istri yang baik buat kamu. Aku yang masih bersifat kekanak-kanaka makanya kamu cari perempuan yang lebih baik di luar sana."

My Sweet Calvin [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang