"Typing gue kaya Bapak-bapak gasi?, ah gapapa deh. Yang penting udah di save sama ayang", Bima mencium layar handphonenya yang masih menampakkan room chatnya dengan Micahela.
"Gila!, ini manusi atau bidadari. Cantik banget bangsat!", umpat Bima saat melihat foto profil Micahela setelah mensave backnya.
"Bisa ga ya gue deketin dia?", guman Bima, "Dia ngerasain hal yang sama gasi kaya gue?".
Bima menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh berekspektasi. Kini handphone yang ada didalam genggamannya bergetar, Gavin menelfon.
"Keruangan saya, sekarang", ucap Gavin dari sebrang telfon dan sambungan telfon langsung terputus.
Bima menghela nafas, "OK, let's get back to work", ia berdiri dari kursinya lalu melangkah menuju ruang kerja Gavin.
•÷•
"KEZIIIAAA", seru Michaela dari luar rumah dengan diiringi suara bel yang sangat ribut.
Kezia yang awalnya sedang mencuci piring didapur langsung terkejut karena suara bel yang begitu rusuh dirumahnya.
Ia menyudahkan aktivitas dan memeriksa keadaan diluar, saat ia membuka pintu. Michaela langsung mendorong dan menarik Kezia duduk diatas sofa ruang tamu.
Sang empu membantu akibat pergerakan Michaela yang tiba-tiba, "Zi, Zi, Zi. Lo tau ga?, lo tau ga?!", tanya Michaela tak sabaran.
"Apaan, apa si?. Lo dateng kesini rusuh banget".
"Lo tau?!, tadi Bima ngechat gueee!!!..", Michaela mengguncang-guncang tangan Kezia.
"Ya terus kenapaa", tubuh Kezia ikut terguncang, ia melepaskan tangan Michaela dari tangannya.
"Dia dapet nomer gue dari mana ya???, apa mungkin dia ngestalker???", panik Michaela tiba-tiba.
Kezia menghela nafas, ia mendapat tamu yang tak diundang seperti Michaela, "Kemarin Bima minta nomer lo ke gue", ucap Kezia.
"Ihh, kok lo ga nanya ke gue dulu?!", Michaela memukul pelan lengan Kezia.
"Ya kenapa?", keningnya mengerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN STORY (Completed)
Teen Fiction⛔DON'T FORGET TO VOTE⛔ ⚠️the story contains adult elements, please be wise in reading⚠️