[Bab 4] Lie

510 90 36
                                    

"Apa yang membuat kebohonganterlihat begitu indah?Itu karena mereka terdengarbegitu manis dan jujur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang membuat kebohongan
terlihat begitu indah?
Itu karena mereka terdengar
begitu manis dan jujur.
Sedangkan fakta tidak lebih dari
sekadar hal pahit yang tidak
bisa dipercaya."

....


****

Setelah peristiwa itu ternyata Yohan benar-benar salah paham, dia tidak menghubungi dan sulit sekali diajak bicara, janji makan bersama jadi dibatalkan secara sepihak, Roa ataupun Yohan mungkin saja marah besar padaku.

Virgo sudah sangat keterlaluan, Roa sampai bungkam tidak bisa mengatakan apapun atas apa yang sudah dia ucapkan tempo hari lalu, aku sangat malu.

Dia selalu saja datang ke sekolah dengan alasan pulang bersama, padahal arah rumah kami berlawanan tapi dia tetap bersikeras sambil mengatakan kalau itu adalah perintah Paman Logan, bukankah dia harus menempu jarak selama satu setengah jam? Siapapun pasti takkan percaya.

Sepanjang perjalanan dia selalu saja memperhatikanku tanpa mengatakan apapun seperti psikopat menemukan mainan baru, aku yakin dia senang sudah membuatku tidak dipedulikan oleh Yohan dan Roa lagi.

Hingga hari dimana harus pindah.

Mereka berdua tetap tidak datang untuk berpisah sama sekali, tidak apa-apa, lagipula aku hanya pindah ke Pusat London, mereka bisa sesekali berkunjung menggunakan bus, mobil atau kereta.

Hanya saja hati kecil ini serasa bergetar, takut jika pada kenyataannya Yohan ataupun Roa tidak akan menghubungi lagi.

Bagaimana jika mereka membenciku?

Bagaimana jika mereka tidak ingin berteman denganku lagi?

Ketika kaki ini sudah masuk ke dalam rumah sangat besar dan megah, hal pertama yang terjadi padaku adalah tercengang.

Ukuran rumah besar ini cocok untuk ditinggali oleh dua atau tiga keluarga bahkan cocok dijadikan rumah tua tempat seluruh keluarga besar berkumpul setiap akhir tahun.

Gerak tanganku menjadi canggung saat menyeret koper terlebih lagi setelah Paman Logan tersenyum senang seraya menghampiri, dia memberitahu kalau kamarku berada di samping kamar Virgo, lantai dua.

Hampir saja aku menoleh dan terbelalak tidak percaya, bagaimana bisa Paman Logan memilihkan kamar tepat di samping orang itu?

“Kalian berdua akan menjadi saudara, agar bisa belajar bersama kamar kalian harus berdekatan, Igo selalu main keluar karena kesepian, kalau kau ada di sana pasti dia tidak akan mengeluh lagi.”

Virgo mengangguk dengan sangat menyebalkan, tersenyum sambil bersandar pada punggung sofa, dia benar-benar membuatku merasa sangat lelah.

Lagipula tatapan lugu yang palsu itu ingin sekali kutusuk dengan garpu.

I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang