[Bab 7] The Red Shoes Prince

434 87 27
                                    

"Kau tampak seperti kacayang akan pecah,mengapa kau hidup seperti ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tampak seperti kaca
yang akan pecah,
mengapa kau hidup seperti ini?

Aku mungkin bisa melakukan
banyak hal untukmu jadi
berhentilah bersikap baik padanya.

Itu bukan cinta."

....

****

Ibu melarang untuk pergi kemanapun tanpa izin.

Paman Logan sempat datang menanyakan apakah aku baik-baik saja atau tidak, dia memberi semangat dan mengingatkan agar tidak lupa meminum obat kendati belum lama dia mengantarku ke rumah sakit.

Sejak semalam aku tidak mendengar apapun tentang Virgo begitu pula dengan suara lelaki itu, kamar kami bersebelahan namun derap langkah kakinya juga tidak terdengar sama sekali, mungkin sekarang dia sudah berangkat ke sekolah.

Perlahan kepalaku berbaring di atas bantal, mengapa tubuhku terasa berat sekali?

Kuusap wajahku untuk menghilangkan bayang-bayang wajah Yohan pada malam itu, isi pikiran terus menanyakan apakah ada yang salah dari perbuatanku selama kami masih bersama-sama, apakah aku terlalu memuakkan atau menyebalkan?

Mereka adalah sepasang sahabat sejak Sekolah Dasar, apakah mungkin aku sudah mengganggu hubungan indah tersebut? Kalau dipikir-pikir setiap orang memang memiliki ikatan masing-masing, ada pendatang dan ada yang menetap sejak lama.

Semuanya mungkin adalah salahku, orang baru yang tidak tahu diri dan berusaha mencari tempat di tengah-tengah keduanya.

Beribu kilatan dari ingatan semalam terus berputar-putar, selama beberapa detik aku terus menetralkan deru napas yang menggebu-gebu tak beraturan.

Apakah aku benar-benar seorang pengganggu?

Mungkin benar apa kata Virgo, tak ada satupun orang yang menyayangiku kecuali Ibu, termasuk Ayah.


“Tidak apa-apa, Ibu sudah menyimpan semua buku novelku untuk sementara waktu, tidak ada hal buruk lagi selama tinggal di sini. Tenangkan diri dan pikirkan masa depan.”

Ting!

Disela gumaman yang terus kubisikkan untuk diri sendiri suara pesan dari ponsel di atas nakas mengalihkan segala atensi, tanganku merayap perlahan mengambil benda tersebut agar bisa melihat siapa yang telah mengirim pesan.

From : Roa

Azura, apakah malam ini kita bisa bertemu? Sudah lama aku tidak melihatmu, bisakah kita bicara sebentar? Aku akan menunggumu di Café Star.

Ternyata pesan dari orang yang tidak pernah ingin kubaca namanya.

Tanganku langsung menjauhkan ponsel hingga kembali ke atas nakas, hanya karena pesan pendek tidak berguna tadi aku harus mengatur detak jantungku agar tidak sakit, entah mengapa terasa sesak sekali.

I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang