"Aku sudah memecahkan
teka-teki yang mengganggu di hatiku,
menemukan kebenaran yang mulai
muncul ke permukaan.Ternyata kau sudah seperti duniaku.
Kau adalah kebebasanku."
....
****
Sejak saat itu Azura menolak bicara dengan siapapun.
Dia tidak ingin keluar dari kamar ibunya apapun yang terjadi tak peduli angin puting beliung hingga tsunami akan datang, jika seseorang bertanya pasti dia tidak memberi jawaban apapun selain diam setengah nelamun.
Semua orang merasa sangat khawatir, sesekali Hannah akan mengusap kepala Azura, tubuh itu terasa hangat selama dua hari, pasti terjadi sesuatu.
“Apakah ada masalah? Kau baik-baik saja?”
Dia tersenyum lebar di hadapan Hannah sambil bergumam bahwa dia hanya membutuhkan waktu sendirian, namun Hannah tidak bisa dibohongi, senyum palsu di bawah lingkaran mata Azura benar-benar mengkhawatirkan.
Selain itu dia sering hanya diam dan sembunyi di balik selimut menghabiskan waktu dengan tidur, kemudian Bibi Sienna harus mengantar makanan setiap pagi, siang dan malam untuk gadis itu ke dalam kamar.
Tingkah aneh menjadi semakin terasa saat gadis itu membutuhkan waktu lebih banyak di dalam kamar mandi, menggosok setiap sisi tubuhnya dengan kasar, tangan itu ikut mengusap berkali-kali bibirnya seakan penuh benci.
Menatap pantulan diri pada cermin entah mengapa dapat menimbulkan perasaan aneh dalam diri Azura, dia muak dan takut menyaksikannya sendiri sisa-sisa jejak dari orang lain yang masih tertera di sana.
Cara apapun yang dia lakukan untuk membersihkan diri tetap saja sentuhan obsesi Virgo tertinggal dalam kepala, bagaimana aroma parfum, rasa dari bibir dan lidahnya yang begitu menuntut serta tangan lembut yang meraba setiap sudut.
Meninggalkan dampak besar berjangka lama.
“London bridges falling down, falling down, falling down—“
Tanpa sadar Azura berteriak marah dan merasa jijik, ternyata tidak ada satupun lagu yang mampu menghilangkan bayang-bayang menakutkan sosok Virgo, dia terlalu besar dan mengikat untuk disingkirkan.
Beberapa kali Azura berteriak kaget hanya karena kehadiran seseorang di dalam kamar, semakin sering mengalami mimpi buruk, detak jantung naik seperti panik tanpa alasan, sebagai dokter tentu saja Hannah merasakan hal aneh.
Wanita itu tak bisa berhenti khawatir saat melihat Azura senang nelamun seorang diri, duduk pada selembar karpet bulu seakan tengah memikirkan banyak hal.
Bahkan obat yang sudah dia beli menjadi tidak ampuh sama sekali seperti hanya butiran permen, kondisi Azura justru semakin memburuk.
“Azura …,” panggil Hannah selembut mungkin untuk meleburkan lamunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]
Teen FictionAzura Canceria seorang gadis yang mengidap anxiety disorder namun harus membuka lembaran baru dengan menerima calon ayah tiri sekaligus calon saudara tiri. Mereka adalah orang-orang baik, akan tetapi sayang, calon saudara tirinya begitu aneh dan tid...