I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]

[Epilog] Evil's Symphony

"Suatu hari ada seorang
Ratu yang berdoa setiap
saat menjelang hari paling bahagia
dalam hidupnya.

'Aku ingin seorang anak perempuan yang indah, putih bagai salju, merah bagai darah dan hitam bagai kayu eboni.'

Hingga seorang anak laki-laki
yang sempurna dengan
kulitnya putih sebersih salju,
bibir yang cantik namun
memiliki hati sehitam kayu eboni."

....

****

"Sudah lama tidak melihatmu Igo."

Bergabung dengan teman-teman lama setelah sembilan tahun lebih berpisah ternyata menjadi hiburan tersendiri bagi Virgo, kendati dia bukanlah murid lulusan Athena High School namun tetap datang lantaran ditelefon seperti orang kesetanan oleh beberapa temannya.

"Selamat atas kesuksesanmu, lain kali katakan padaku kalau membutuhkan investasi."

"Kudengar bisnis kemarin juga semakin berkembang, maksudku bukankah Penthouse besar itu juga bagian dari kerja kerasmu?"

Virgo terkekeh pelan atas perkataan Scott.

"Aku akan membangun rumah sakit baru di kota Birmingham, aku mendengar ada daerah yang sangat cocok untuk dikembangkan, tapi masih dalam tahap perencanaan," tukas Jacob menambahkan sambil menyuapkan cemilan.

"Kalau begitu kau harus mengajakku makan malam bersama," jawab Virgo mengangkat gelas alkohol, tersenyum penuh arti sebagai tanda bahwa dia akan berinvestasi secara penuh untuk sang sahabat.

Cody si aktif atau tukang banyak bicara sejak masa sekolah kini datang sebagai anggota DS terakhir yang harus berkumpul, beberapa diantara mereka mengeluh apakah pria itu naik dengan bus hingga telat selama satu jam.

Tidak perlu ditanyakan, mereka semua adalah murid dengan pangkat paling tinggi di sekolah selaku anggota DS yang senang menghukum murid-murid nakal, sebenarnya walaupun berpisah selama 8 tahun tetapi Jacob beberapa kali bertemu Virgo, mungkin karena mereka adalah mitra bisnis.

"Ke mana Karina?" tanya Emily penasaran.

Cody mendecak, "Dia ada di luar bersama tunangannya, mesra sekali jadi aku pergi menjauh."

Mereka tertawa mendengar ucapan Cody.

Tak lama kemudian seperti selesai berkomunikasi bersama orang-orang di luar, Chelsea juga ikut meletakkan gelas jus di atas meja, tersenyum dan menyapa seperti seorang teman yang sudah lama tidak saling melihat.

"Kali ini bagaimana kabarmu? Waktu itu aku lihat wajahmu muncul di internet akibat skandal, bagaimana bisa media menemukan fotomu saat sedang berkencan?" tanya Chelsea pada Liam.