"Aku mencintai pecundang
sepertimu meski harus menyiksa
diri sendiri,
seperti hujan di malam hari
memang terasa begitu dingin
tetapi aku menyukai pelukan
hangat yang menjadi penawarnya.Jadi jangan menutup diri
terlalu lama,
tidak selamanya mantel ini
mampu menahanku."....
****
“Azura, ini aku.”
Suara Virgo terdengar pelan dari balik pintu bersamaan dengan ketukan beberapa kali, dia mengatakan sudah saatnya makan malam, semua orang merasa cemas jadi dia datang membawakan semangkuk bubur buatan Bibi Sienna.
“Apa aku boleh masuk?”
Selama beberapa detik hal yang kulakukan hanyalah menimbang-nimbang, apakah sebaiknya kuizinkan dia masuk atau tidak?
Entahlah, aku kehilangan selera untuk menyantap apapun setelah keluar dari rumah sakit beberapa jam lalu, menyebalkan sekali, melewatkan sehari ujian kenaikan kelas hanya karena perlu menenangkan diri.
Perutku sangat tidak nyaman tetapi belum diisi oleh makanan sama sekali sejak siang tadi, Ibu mungkin akan marah jika melihatku tidak makan.
“Masuk.”
Perlahan pintu terbuka, Virgo datang membawa sebuah nampan dan semangkuk bubur daging, ada segelas susu putih ikut bertengger di atas sana, lelaki itu tersenyum manis seakan menyambut malam yang indah walau harus melihat badai tak kasat mata.
Satu-satunya pertanyaan dari bibirku hanya apakah Ibu sudah pulang, dia menjawab bahwa Paman Logan juga belum kembali dari rumah sakit, ada tanda-tanda hujan di luar sana, gerimis terdengar samar-samar masuk ke dalam kamar.
Aku benci hujan saat ditemani malam.
Lelaki itu duduk di tepi ranjang tempatku berada dan menunjukkan betapa cantik tangannya menghias bagian atas bubur dengan beberapa sayuran atau potongan wortel, Virgo mengatakan kalau dia membantu Bibi Sienna membuat bubur tersebut sambil menambahkan serpihan cinta entah berantah di dalam setiap adukannya.Namun kepalaku tidak ingin terangkat meski hanya beberapa jengkal, terus tertunduk menyembunyikan diri.
“Kau tidak ingin menatapku?”
“Tolong jangan memaksa,” bisikku pelan.
Virgo diam seirama dengan ketukan jarinya di dekat sendok, meski tertunduk dalam-dalam tetap kurasakan dengan jelas sepasang mata lelaki itu menatapku lekat-lekat seperti pancaran laser aneh.
“Ingin kusuapi?” tawarnya secara terang-terangan.
“Tidak.”
“Sungguh?”
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]
Teen FictionAzura Canceria seorang gadis yang mengidap anxiety disorder namun harus membuka lembaran baru dengan menerima calon ayah tiri sekaligus calon saudara tiri. Mereka adalah orang-orang baik, akan tetapi sayang, calon saudara tirinya begitu aneh dan tid...