[Bab 15] Tacenda

320 78 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku akan menceritakan kisah
tentang seorang Ratu paling
cantik di negeri ini,
berdiri di hadapan jendela
kaca bersama salju sambil
mengucapkan,

'Aku ingin seorang anak perempuan
yang putih bagai salju,
merah bagai darah dan hitam
bagai kayu eboni.'"

.....


****

Mengendarai motor tepat pada jam lima sore memang bukan kegiatan yang biasa terjadi di daerah London, Virgo memacu jalanan memotong jarak tujuan, sebenarnya aku tidak tahu kemana kami akan pergi tapi Virgo ingin menunjukkan sesuatu.

Menjawab segala rasa penasaran yang selalu kutanyakan padanya.

Posisi kami sungguh tidak nyaman, sedari tadi tangan Virgo terus menarik pergelanganku agar mengencangkan pegangan pada tubuhnya, setiap tangan ini bergeser atau hanya mencengkram sisi pakaian saja maka dia akan langsung menyentak tanganku agar melingkar secara sempurna.

Memeluk tubuh lelaki itu tanpa ragu.

“Ngomong-ngomong apakah kau sudah punya SIM? Kalau tertangkap polisi bagaimana? Tidak bisakah aku berpegangan pada sisi bajumu saja? Beberapa orang melihat kita seperti ingin tertawa,” ucapku agak keras.

Sepertinya dia tidak ingin mendengarkan protes apapun, dia justru menambah kecepatan lebih menggebu-gebu seakan menepis setiap suara dari segala sisi.

Semakin dia menancap gas mesinnya maka tanganku semakin memeluk erat tubuh lelaki itu, tercetak jelas setiap otot yang tersembunyi di balik hoodie abu-abu miliknya, aku tidak ingin panik tapi jari-jari tanganku menjadi tegang tak mampu bergerak.

Setelah menempu perjalanan selama dua puluh menit Virgo mulai melambat pada sebuah gang, menghampiri tempat sepi tanpa ada siapapun di sana kecuali bangunan besar sekali dengan nuansa klasik.

Gerbang tinggi berdiri di hadapanku berlapis rumput ilalang panjang bersama tumbuhan merambat, cat sudah terkelupas hingga menyisakan warna hitam berkarat sedangkan bangunan besar di depan sana mengeluarkan aura luar biasa mencekam.

Besar sekali.

Terdiri dari tiga lantai dengan bentuk bangunan menyerupai Eropa kuno, sangat klasik sekaligus mewah, cat berwarna cokelat sangat mencolok menambah suasana suram, ada banyak tumbuhan pada bagian sisi samping dan ubinnya diterobos oleh rumput liar.

Apa ini … rumah hantu?

“Kenapa kita ke rumah kosong?” tanyaku curiga sekaligus tidak nyaman.

I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang