[Bab 19] Sycophant

337 73 20
                                    

"Aku tidak tahu kalautangan kecilmu mampu memukulorang lain untukku,rasanya seperti ada tali yangmengikat kewarasan ini saatdetak jantung memacu keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak tahu kalau
tangan kecilmu mampu memukul
orang lain untukku,
rasanya seperti ada tali yang
mengikat kewarasan ini saat
detak jantung memacu keras.

Tidak, aku berusaha begitu keras
untuk tidak tertawa bahagia."

....

****

“Selamat pagi, Azura.”

Apa ini? Dia menyapaku.

Padahal selama beberapa hari Virgo selalu menunjukkan ekspresi kesal setelah acara pertunangan orang tua kami tetapi sekarang dia sudah menebar senyum ke segala arah seakan diserang virus kebahagiaan.

Sarapan pagi berempat di meja makan mendapat suasana hangat secara misterius, Paman Logan ikut tersenyum akan hal yang tidak kuketahui.

“Azura, mungkin kau belum tahu, tapi minggu ini Igo berulang tahun.”

“Uhuk.”

Ucapan Ibu benar-benar mengejutkan, dia telah menciptakan lingkaran topik tak biasa hingga membuatku terbelalak tanpa suara selain tersedak oleh sup rumput laut, Ibu tersenyum tipis melihatku masih tidak mengerti situasi.

“Apakah kau ingin sesuatu sebagai hadiah ulang tahunmu?” tanya Paman Logan kepada Virgo di sebelahnya.

“Kita bisa pergi berlibur akhir pekan nanti,” timpal Ibu begitu semangat.

Virgo tersenyum lebar, “Ide bagus.”

Paman Logan mendehem pelan seperti membersihkan tenggorokan tapi tak lepas dari rasa bahagia, sorot matanya sekilas melirik padaku sebelum memberi isyarat tipis penuh arti.

“Akhir pekan kita bisa merayakannya bersama-sama tapi ulang tahunmu tepat pada hari kamis nanti, bagaimana kalau Ayah menambahkan uang saku kalian berdua agar bisa bermain bersama?”

“Uang saku untukku juga?” Tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulutku.

“Benar, jika kalian menghabiskan beberapa jam untuk jalan-jalan bersama pasti kalian berdua tidak akan saling bertengkar lagi,” jawab Ibu seakan ikut setuju.

Menyebalkan sekali.

Paman Logan dan Ibu ternyata masih berharap agar kami berdua saling akur satu sama lain, mengingat betapa sering argumen pedas meluncur dari mulut kami seakan dunia sudah tidak penting, mereka pasti pusing sekaligus kalut memikirkan bagaimana cara agar kami bisa duduk diam tanpa melirik sinis.

Akan tetapi permasalahannya bukan itu, mereka berdua tidak tahu seberapa aneh laki-laki ini, mereka tidak pernah tahu akan tingkahnya yang menyebalkan dan mencurigakan.

“Ide bagus, haha.”

Kedua alisku mengerut tajam mendengar suara pelan Virgo terselip pada udara di ruang makan, dia melirikku sejenak sebelum tersenyum tipis, bersembunyi di balik sendok yang sedang dia pegang.

I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang