[Bab 3] You Can't Stop Me

628 102 38
                                    

"Bukankah menarik melihatkembang api?Mereka lebih indah saat menjadilebih besar dan bercahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah menarik melihat
kembang api?
Mereka lebih indah saat menjadi
lebih besar dan bercahaya."

....

****

"Benarkah kau akan pindah? Mengapa cepat sekali."

Roa mengeluh sambil memasang ekspresi lesu, dia tidak suka kenyataan bahwa kami akan semakin jauh kendati baru mengenal selama kelas satu hingga kelas dua semester awal ini, selaku teman sebangku.

Meski masih begitu awal disebut sahabat tapi kami selalu bersama.

Sifat ceria yang Roa berikan seakan bersinar terang, dia memiliki senyum sehangat mentari sore dan jauh berbeda dariku, itulah sebabnya setiap kali kami bersama bibirku selalu tak henti bersyukur bisa mengenal Roa.

"Kalau begitu kita berdua harus sering bertemu, ayo kita pergi jalan-jalan atau makan bersama, jika kau sudah pindah nanti maka kita belum tentu bebas bertemu seperti sekarang, apalagi kau sudah memiliki ayah baru."

"Kau benar."

"Oh, Yohan!"

Roa melambaikan tangan pada seorang lelaki bertubuh tinggi nan tegap ketika melihatnya datang ke kantin, aku tersenyum lebar tatkala tatapan kami tak sengaja bertemu, Yohan juga ikut tersenyum seakan kami sudah lama tidak bertemu.

"Kau makan dengan baik?" tanyanya sambil menepuk kepalaku.

"Iya."

Tanpa diminta dia meletakkan sekotak susu cokelat di samping baki kemudian mulai menasihati agar memilih menu seimbang, aku hanya menyuapkan makanan ke dalam mulut sambil mengangguk mengerti.

Yohan sangat baik, dia begitu perhatian sekaligus lembut, padahal disukai oleh banyak orang tetap saja Yohan lebih memihak padaku, siapapun tidak akan ada yang menyangka kalau dia bisa menjadi sangat setia.

Selama nyaris setahun kami menjalin hubungan belum pernah sekalipun aku mendengar Yohan dekat dengan perempuan lain, kecuali Roana Fraser, temannya sejak Sekolah Dasar.

Kami bertiga mulai mengobrol tentang rencana pergi jalan-jalan bersama sebelum aku benar-benar pindah, Yohan sangat bersemangat ingin melihat pasir pantai atau ke tempat-tempat indah sekaligus unik.

Sedangkan Roa justru ingin mengunjungi berbagai tempat makan, mereka berdua berdebat agar dituruti keinginannya sedangkan aku terkekeh tanpa tahu harus mengikuti saran siapa.

Sebenarnya aku ingin pergi ke taman mini, opsi tempat yang tidak dipilih oleh mereka berdua.

Ting!

Ditengah-tengah obrolan suara ponselku berbunyi, aku merogoh saku blazer hanya untuk mendapati nama Virgo tertera di layar, langsung saja kumatikan kembali tanpa berniat membuka atau membaca pesan yang dia kirim.

I'm Your Psycho [feat Yeonjun - TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang