preman buaya-part 3

1.2K 177 14
                                    

Wakasa x takemichi
.
.
.

Wakasa mencari takemichi dari arah jalan takemichi biasa pulang. Namun hasilnya nihil. Ia tak menemukan takemichi dimanapun.

Kemudian kembali ke sekolah lagi. Bertanya satu-satu ke siswa dimana biasanya takemichi berada. Namun mereka menjawab takemichi pastinya akan langsung pulang.

Wakasa belum bisa pergi kerumah takemichi. Takutnya ibu takemichi juga khawatir. Rasa khawatirnya wakasa tidak akan seberapa kalau dibandingkan dengan ibu takemichi. Makannya wakasa memilih untuk menyembunyikannya.

Wakasa kembali melajukan motornya. Kini ia mengarah ke gedung tua yang biasanya ia jadikan tempat menghabisi lawannya. Memang tak mungkin takemichi disitu. Tapi ia harus tetap memastikan.

Tak disangka takemichi ternyata berada disana dengan beberapa alpha yang ia pukul saat insiden heat takemichi.

Takemichi sudah tak mengenakan pakaian dengan dirinya di sentuh oleh beberapa alpha.

"Kak..." Takemichi sudah menangis.

Wakasa yang tak dapat menahan amarahnya langsung menerjang tiga orang alpha disana. Tentu saja hasilnya mereka bertiga yang kalah dan memilih kabur.

Meski wakasa sedang dalam kondisi buruk pun ia masih bisa memenangkan pertarungan dengan tiga orang pria dewasa.

Wakasa memeluk takemichi erat. Kemudian mengangkat tubuh bocah itu.

"Mereka tidak melakukan apapun padamu kan?" Tanya wakasa.

Takemichi terisak-isak, ia masih trauma.

Wakasa memberikan jaketnya untuk dikenakan takemichi.

"Jangan hiraukan aku, aku kotor" lirih takemichi.

"Shhh... Tenanglah takemichi. Kakak disini. Kamu ingin pulang?" Tanya wakasa.

Takemichi menggeleng pelan.

"Aku takut ibu tak mau menerimaku lagi. Kak... Bagaimana ini? Bagaimana hidupku kedepannya!!" Takemichi menatap wakasa sambil menangis.

"Tenanglah takemichi. Tidak mungkin ibumu seperti itu. Kamu akan baik-baik saja" ucap wakasa menenangkan takemichi.

"Tidak baik-baik saja kak!!! Mereka melakukannya!!! Mereka... Mereka berbuat seperti itu!!" Racau takemichi.

"Apa.. yang mereka lakukan?" Tanya wakasa.

"Mereka memperkosaku bergilir. Bahkan tanpa pengaman" jawab takemichi dengan suara kecil. Air matanya terus mengalir.

"Kau pasti merasa jijik padaku kan?" Ucap takemichi menunduk.

"Aku bahkan tidak suci lagi. Kau pasti membenciku kan?" Ucap takemichi lagi.

"Ayo pulang kerumah kakak. Tenangkan dirimu disana. Kakak yang akan bicara pada ibumu" wakasa menaikkan takemichi ke motor.

"Peluk kakak yang erat ya, supaya tidak jatuh" senyum wakasa.

.
.
.

"Maafkan aku nyonya!" Wakasa bersujud di depan kaki ibu takemichi.

"Aku melakukan kesalahan! Aku tidak sadar melakukan hal itu pada takemichi! Biarkan aku bertanggung jawab!" Ibu takemichi hanya diam di tempat.

Wakasa terus bersujud di depan ibu takemichi. Ia tersentak saat bahunya disentuh lembut.

"Saya bersyukur takemichi bertemu denganmu. Tadi saya dapat telfon, tacchan diserang tiga orang preman tak dikenal membuat saya panik. Kenapa kamu berbohong seperti itu?" Tanya ibu takemichi menyentuh lembut wajah wakasa.

takemichi harem (one shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang