Haitani brothers x takemichi
.
.
.Vote dan komen dari kalian bikin semangat author loh~ semangat!!! Semangat!!! Semangat!!!
Saat masih kecil, takemichi ingat selalu bermain dengan keluarga haitani disebelah rumahnya.
Setiap permainan yang mereka mainkan, akan ada hukuman yang menanti. Seperti jentikan di dahi atau semacamnya sesuai kehendak yang menang.
Namun, khusus untuk takemichi, kedua haitani selalu mengatakan kalau hukuman untuk takemichi akan dikumpul sampai nanti entah kapan. Takemichi malah berpikir kalau kedua haitani tak ingin memberikan takemichi hukuman karena diantara ketiganya takemichi lah yang paling kecil.
Mungkin saja haitani takut kalau takemichi tiba-tiba menangis.
Takemichi selalu mengatakan pada kedua haitani 'tidak apa-apa untuk memberikan hukuman juga. Aku tak akan merengek kok' namun kedua haitani tetap kekeh mengatakan kalau hukuman takemichi tetap harus dikumpulkan sampai nanti.
Kini takemichi telah menginjak usia 20 tahun. Rasanya baru saja kemarin dia jadi anak sma. Tau-tau sudah menginjak jalan kedewasaan saja.
Kedua haitani yang dulu selalu mengajaknya bermain tak pernah lagi ia lihat sejak takemichi pindah saat ia duduk di bangku smp. Saat itu ada pekerjaan mendadak dari kantor sang ayah membuat takemichi dan sekeluarga mau tak mau harus pindah saat itu juga.
Apartemen paling murah menjadi tempat peristirahatannya setelah lelah bekerja. Sudah sekitar dua bulanan ia menempati apartemen murah namun berkualitas standar itu.
"Malam haku baa-san" sapanya pada pemilik apartemen lantai dua.
"Malam nak hanagaki, oh ya. Sudah memberi salam pada penghuni baru?" Tanya wanita tua itu sembari berjalan membungkuk.
"Penghuni baru? Ahh... Belum, aku baru saja pulang bekerja. Siapa dia?" Tanya takemichi basa-basi. Bukan berarti dirinya ingin tahu siapa tetangga barunya.
"Dua pemuda berjas. Aku saja heran kenapa dua pria sekaya itu mau tinggal disini" balas si nenek kembali.
"Haku baa-san tidak boleh begitu. Siapapun orangnya pasti punya alasan sendiri kan" takemichi berbicara sembari menggaruk kepalanya.
"Tapi nak hanagaki, itu tetap saja mencurigakan! Aku tidak suka aura mereka" balas sang nenek mendengus.
Takemichi tak lagi menjawab kata-kata tetangganya. Setelah selesai mengantarkan nenek haku ke lantai atas, takemichi kembali kebawah dan berjalan ke kamarnya.
Mobil mewah berhenti di depan apartemen tempatnya tinggal. Sorot lampu mobil yang terang membuat takemichi menyipitkan matanya.
"Yang benar saja, dia mau sombong atau apa" delik takemichi pada mobil itu.
Seorang pria dengan gaya rambut pendek rapi dengan stelan jas keluar dari mobil.
"Sudah kubilang untuk menaruh jasadnya di... Hei~" sapa pria jangkung itu menggoda pada takemichi.
'jasad?' batin takemichi mematung.
Satu pria lainnya keluar dengan mata malas. Diliriknya pria sebelumnya dengan kesal.
"Kenapa kau cengar-cengir sendiri ha?" Dari pria tatanan rambut rapi tadi, kini ia melirik kearah takemichi yang masih diam ditempat.
Takemichi sempat kaget saat eskpresi pria ngantuk itu terkejut.
"Takemichi?" Tebaknya membuat takemichi makin kaget.
"Kenapa... Kau tau namaku?" Dengan seluruhh tubuhnya yang sudah seperti membeku. Takemichi mengeluarkan suara terkecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
takemichi harem (one shoot)
Fanfictionhanya berisi one shoot takemichi harem Setiap membaca jangan lupa vote agar author tenang ketika masuk kedalam liang lahat karakter milik ken wakui sensei