00 - PROLOG

61 19 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Hani terpejam erat, napasnya ia atur kembali dan membuka mata setelah merasa emosinya sudah sedikit mereda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Hani terpejam erat, napasnya ia atur kembali dan membuka mata setelah merasa emosinya sudah sedikit mereda.

Siapa juga yang membuatnya mangkir dari rapat umum organisasi siswa kalau bukan si tengil Kaili?!

"Sabar, Han. Sabar. Anak sabar disayang ayang," gumam Hani menguatkan hatinya.

Hani tahu bahwa sebenarnya Kaili mengetahui bahwa ia membaca pesan yang ada di grup itu. Hanya saja Hani malas untuk membalas. Terlalu malas.

"Sialan emang Kaili."

Hani berdecak. Ia baru saja akan memasukkan ponsel ke saku almamater kembali, namun tak jadi saat merasakan getaran dari ponsel itu.

Melihat dari pop-up notifikasi, ada nama Kaili di sana.

Hani menarik nafas dan menguatkan hatinya sebelum membuka pesan yang Kaili kirimkan padanya. Saat merasa sudah siap, ia baru membukanya.

 Saat merasa sudah siap, ia baru membukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck!" Hani berdecak sebal. "Emang jelmaan anjing kayaknya tuh orang. Dasar kailinjing!"

-MyEnemyMyLover-



-MyEnemyMyLover-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Enemy My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang