Hai!
Dengerin aja lagunya, yaaa.
Bakalan aku buat playlist di spotify.
Stay tuned, yorobun~-MyEnemyMyLover-
Ketika turun dari panggung, hal pertama yang Hani lakukan adalah menguncir rambutnya tinggi-tinggi. Entah untuk alasan apa, ia merasa sangat gerah sampai keringatnya bercucuran serta tangannya yang gemetar. Ia menyamarkan semua dengan mengepalkan tangan di kedua sisi sebelum akhirnya sibuk melihat ponselnya yang bergetar-getar.
Ternyata, ada banyak siswa sekolah yang membuat instagram story ketika ia tampil tadi. Hanya beberapa detik tapi tak lupa dengan kalimat pujian dan dukungan. Tak lupa juga menyebut nama akunnya dan akun klub seni.
Namun ada satu akun yang membuatnya mengerutkan kening.
"Ares," gumam Hani sambil mengetuk jemari di layar ponselnya.
Ia membuka story yang dibuat Ares dengan menyebutkan nama akunnya. Matanya membesar ketika melihat apa yang dituliskan Ares di sana sebagai caption. Video itu masih sama dengan apa yang dibuat orang-orang, ia yang sedang menyanyi.
Memang selalu ada pelangi di mata kamu. Bisa kita perbaiki supaya nggak memudar di tengah?
Hani berdecak setelah membaca caption itu dalam hati. Ia tak tahu sebenarnya sudah ada berapa banyak manusia di sekolahnya ini yang mengenal Ares dan tahu sosial media cowok itu. Hanya saja, kalau story ini dilihat orang yang suka bergosip di Gandapatih, bisa habis ia dijadikan lauk makan siang.
"Hei."
Hani menoleh dan langsung mendapatkan wajah Ares ada di dekatnya. Bahkan ia sampai memundurkan wajahnya agar tak terlalu dekat dengan Ares yang sejak dulu memang suka melakukan itu. Ia berdecak dan melempar tatapan ke sembarang arah, asal jangan ke wajah Ares. Bisa gila!
"Ngapain sih, lo, di sini?"
"Nyamperin lo lah. Mau ngucapin makasih banget udah nyanyiin lagu yang suka gue nyanyiin buat lo dulu."
"Hm?"
Kedua alis Hani terangkat tinggi sebelum akhirnya keningnya mengerut. Sungguh, ia lupa sekali akan hal ini. Sepele, tapi Ares mengingatnya dan ini tidak baik untuk hubungannya dan Ares.
Pasti cowok ini lagi terbang bebas ke langit ke-tujuh. Sialan!
"Lo ... nggak pura-pura lupa kan, Han?" tanya Ares dengan wajah penuh selidik.
Hani berdecak malas dan menatap Ares. "Asal lo tau, semua yang berhubungan sama lo, udah gue lupain dari lama. Nggak usah kegeeran," jawabnya tanpa beban sedikitpun, padahal ia sedang menebalkan pertahanannya.
"Iya?" tanya Ares dengan kedua alis terangkat dan tersenyum kecil menatap Hani. "Kita liat aja nanti. Lo emang udah lupain gue, atau lagi akting doang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy My Lover
Teen FictionHani menyadari jika dirinya tidak sempurna, ia masih manusia. Menjadi petinggi salah satu organisasi bergengsi di SMA Gandapatih yang katanya sulit ditembus, tidak membuatnya semata-mata menjadi yang paling baik di antara banyaknya yang terbaik. Keh...