3

703 129 7
                                    

(Sorry kalau ketemu typo ya)
Jangan lupa untuk Follow dulua dan tinggalin jejak kalian ya anak baik.



















Zio berkacak pinggang di depan Holly yang natap dia gak ada rasa takut.

"Balikin." Kata Holly,

"Lo tau kan? Kalau ke Sekolah bawa make up tuh gak boleh."

Holly memutar bola matanya malas banget, "Itu cuma liptint dan gue emang selalu bawa. Salah?" Tanya Holly,

"Salah, aturan Sekolah gak boleh bawa ginian. Walaupun ini liptint  lebih kecil dari jari kelingking elo, gak boleh." Kata Zio tegas, Holly kesinggung.

Ini maksudnya Zio ngatain Holly pendek apa gimana?

"Ya oke, ambil dah. Lo pake. Gue minta tas gue sini." Kata Holly, dari tadi tas dia masih ditenteng sama Zio.

Hari ini Holly telat masuk sekolah, setiap ada Helen di rumah dia telat ke Sekolah karna pasti ada drama dulu.

Bukannya Zio balikin dia buka tas Holly dan nemuin 2 kopi kalengan.

"Ini juga gue sita."

"Lo gak mampu beli kopi ya?" Tanya Holly,

"Mampu, Beli pabriknya juga gue mampu." Kata Zio,

"Ambil dah." Holly rampas tasnya dari tangan Zio.

"Gue boleh pergi?" Tanya Holly.

Bukannya jawab Zio malah buka tasnya dan ambil Ollate varian Pear dia masukin ke tas Holly.

"Minum itu, keseringan minum kopi gak baik buat kesehatan lo." Holly ambil lagi Ollatenya,

"Gak, makasih." Holly pergi gitu aja ninggalin Zio,

Zio mejamin matanya, pusing. Nahan marah sih lebih tepatnya,

Zio kayak gini cuma mau lebih deket aja, malas gitu kalau tiap ketemu darahnya mendidih. Emosi mulu tapi Holly kayak ngasih batas tembok tuh tinggi banget.

Zio juga gak ambil pusing kok sama permintaan tolong dari Bapaknya Holly untuk ingetin Holly minum air putih.

Tapi makin kesini makin kepikiran  setiap keluar dari koperasi Zio selalu lihat Holly bawa 2 kaleng kopi.

Gak pernah ada minuman lain ataupun makanan. Kan takut yaa kalau Holly kenapa-kenapa.

Dia ketua Osis dan dia sering lihat, ya gak bisa diem aja.















"Mau kopi gak?" Tanya Zio, duduk di depan gadis yang masih nyalin catatan sejarah punya Prima

"Kopi?" Zio nganguk,

"Nih," Gadis heran. Biasanya kalau mampir ke kelas Zio suka bawa air putih kalau gak ya minuman soda, soalnya Gadis sukanya yang bersoda gitu.

"Tumben kok kopi?"

"Gakpapa, pengen aja. Ternyata enak yang varian ini." Kata Zio mamerin kopinya dia yang udah tinggal setengah.

"Mau gue bukain?" Tanya Zio

"Boleh." Gadis senyum setiap apapun yang Zio lakuin buat dia.

"Kenapa Zio se-soft itu, padahal kalau di Osis katanya dia galak." Batin Gadis.

"Kenapa lihat gue kayak gitu?" Tanya Zio, dia sadar.

"Gakpapa eheheh."

"Eheheh?"

"Ya terus apa? Mau gue tabok aja?" Tanya Gadis, Zio mundur kaget dramatis gitu.

"Dis, pulang sekolah Mcdonals mau gak?" Tanya Zio, ya Gadis gak nolak tapi nanti dia ada kerja kelompok dulu.

Hope and Pain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang