15

605 122 23
                                    

(Sorry kalau nemu typo)
Jangan lupa untuk tinggalin jejak kalian yaa...
















"Ajun." Panggil Gadis, Arjuna yang lagi... biasalah bucin ke Sheisa nengok.

"Apa?"

"Mau ngobrol dong." Gadis nyengir sekalian minta izin ke Sheisa, Dia mah gakpapa.

"Sana." Kata Sheisa, dia udah tahu kok Gadis mau ngobrolin apa.

"Di sini aja napa Dis?" Kata Arjuna dia tuh mager terus pengen deket Sheisa aja. Maklum budak cinta.

"Sana ihh, aku gakpapa. Mau ke Koperasi juga." Kata Sheisa milih berdiri,

"Ih ikut."

"Jun lo gue gampar yaa!!" Ancam Gadis, Arjuna manyun, Sheisa ketawa.

"Sini lo." Kata Gadis, ya nurutlah Arjuna. Kenapa sih punya pacar galak temen pacarnya juga gak kalah galak.

"Mau ngobrol apa? Jio?" Wah ketebak,

Gadis ketawa dulu baru nyautin, "Ketebak banget ya anjir?"

"Yaa iyalaah, nape lo? Di gantungin sama Jio?" Tanya Arjuna, ampas banget

"Gue gak tahu ini namanya di gantung apa gak ahhaha." Malah ketawa lagi,

"Menurut lo Jio tuh suka gak sih sama gue?" Tanya Gadis beneran Arjuna mau ketawa, kenapa sih orang-orang ini.

"Lo sama Jio sama-sama suka, semua orang juga tahu kalik Dis. Jadi gak usah tanya Jio suka gak sama lo. Kalau gak suka ngapain dia hari-hari jadi kurir, terus se-intens itu sama elo."

"Intens gundulmu, apaan dah?"

"Ya lo maunya gimana sekarang?" Tanya Arjuna,

"Gue bingung, gue kode berkali-kali Jio biasa aja. Jadi gue mikir nih anak apa gak suka sama gue?" Di getok kepala Gadis sama Arjuna,

"Kenapa sih cewek-cewek nih overthinking mulu dah."

"Ya gimana Jio kayak gitu."

"Sebelum lo nyalahin Jio kenapa gak tembak elo, elo harusnya tanya ke diri lo, apa alasan Jio gak maju-maju." Kata Arjuna pengen ngomong to the point takut Gadis ke singgung.

Karna kayaknya sampai sekarang Gadis gak sadar apa masalah terbesar mereka sebenarnya.

"Apa?"

"Ya jangan tanya gue, tanya diri lo sendiri."

"Gue gak tahu," Arjuna sampai mejamin matanya saking pengen gamplok cewek rambut panjang, pipi gembul di depannya ini.

"Lo sama Jio kan beda agama Dis." akhirnya Arjuna berani, ekspresi Gadis biasa aja ternyata gak kaget kayak WADUUUHHH, gitu

"Emang kenapa kalau beda agama?" Tanya Gadis,

"Yaa menurut lo aja, kata Shasa bokap lo ustadz kan?"

"Gak ih cuma jadi guru ngaji di komplek gue kalau sore."

"Ustadz itu namanya."

"Sok tahu lo, lo kristen tau apa?"

"EH BUSETTT gue jejelin penghapus yaa mulut lo Gadis Suhaylaa !!"

Gadis ketawa, "Kalau karna beda agama Jio gak maju kayak klise banget gak sih Jun? Banyak kok yang beda agama ada ujungnya." Kata Gadis.

Arjuna mau jawab tapi dia urungkan, udahlah yaaa kalau kepalang bucin biar dunia bilang gak boleh tetep aja bebal.

Sama kayak kamu Arjunaaaaa....

"Gue gak ngerti, otak gue gak nyampek. Makanya gue pacarin Sheisa yang satu iman ketimbang Prima yang beda iman sama gue." Kata Arjuna,

Hope and Pain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang