27

599 117 16
                                    

(Sorry kalau nemu typo)
Jangan lupa tinggalin jejak kamu...













Mereka sampai di makam memang udah sore tapi masih terang, gak cuma mereka ada beberapa orang juga yang lagi berkunjung.

"Itu makam Mama." Kata Holly, tunjuk batu nisan bertuliskan nama Adinda Minalea.

Holly sekuat tenaga untuk duduk jongkok tapi karna kakinya gak bisa masih sakit dia rela duduk di atas tanah kuburan.

Zio ikut duduk juga, "Kak sebenarnya gue malu." Kata Holly,

"Kenapa?"

"Gue kalau ke sini suka ngobrol, tapi ada elo gue malu." Kata Holly,

"Gakpapa, ngobrol aja kayak biasanya anggap gak ada gue." Holly nganguk,

"Janji gak boleh ketawain gue ya."

"Iyaa Holly."

Holly letakin buket bunga di depan nisan Mama Mina, sebenarnya nama panggilanya bukan Mina tapi Dinda karna Sammy suka manggil Mina, Holly kebawa.

"Hallo Mama, Holly dateng lagi. Maaf kali ini gak bawa bunga kesukaan mama, tadi di tokonya kehabisan eheheh." Holly elus nisannya.

"Aku mau cerita deh, Kabar buruk dulu yaa. Papa sakit, habis kecelakaan, tapi puji Tuhan Ma. Papa udah sehat, tinggal proses penyembuhan aja."

"Holly juga sehat, maaf juga hari ini Mama gak bisa lihat wajah cantik aku soalnya banyak luka lebamnya. Tapi aku masih cantik kayak mama kan? Kata Papa sih gitu." Zio yang dengar gak bisa gak senyum, dia elus rambut Holly.

"Aku gak tahu kabar kakak, tapi aku harap juga kakak sehat Ma."

"Holly gak benci Kakak, Mama juga jangan marah sama Kakak ya."

"Kenapa ada manusia hatinya sebaik elo, Holly?" Batin Zio.

"Aku gak tahu ini kabar bahagia apa bukan, tapi tadi Papa ajak aku ke Seoul kota kelahiran Papa setelah Papa sembuh nanti."

Zio gak pernah sebelumnya lihat ada manusia yang ngobrol sama nisan kayak gini, karna dia selama hidupnya belum merasakan kehilangan seperti apa yang di rasakan Holly.

Jadi dadanya ikutan sesak tapi bahagia secara bersamaan.

"Oh iyaa ma, Ini Kak Jio...eh Kak Zio deng." Holly nunjuk Zio yang bingung,

"Dia baik banget, walaupun suka marah-marah tapi dia sabar hadepim Holly. Dia beberapa kali bantu Papa sama Holly juga."

Zio bingung nih harus gimana, "Hhmm... Hallo tante.. aku Zionatan..."

Holly terkekeh pelan, "Ma ini udah sore banget, Holly sebentar aja yaa, kapan-kapan ke sini lagi dengan Holly yang jauh lebih ceria, Holly yang cantik lagi gak kayak gini."

Gak lupa buat Holly peluk sebentar nisan Mama, "Makasih sudah melahirkan Holly ya Ma, mama bahagia terus di sana. Papa titip salam, He always love you Ma."

Holly berdiri dibantu Zio, bahkan Zio bantu bersihin sisa-sisa tanah dibadan Holly.

"Pulang?" Tanya Zio, Holly nganguk.











Mereka gak langsung pulang, Zio singgah ke minimarket terdekat beli minum sedari pulang dari makam Holly banyak diamnya.

Zio takut.

Bukan takut Holly sawan tapi takut Holly mikir yang aneh-aneh atau bahkan nyerah.

"Minum dulu yaa, Sini tangannya gue bersihin pakai tissu basah." Kata Zio, Holly nganguk.

Hope and Pain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang