26

547 111 4
                                    

(Sorry kalau nemu typo yaa)
BTW Cover barunya bagus gak?








Holly gak berhenti ajak Papa ngobrol semenjak Papa udah siuman, banyaknya perban yang dia dapat membuat Sammy terbatas gerakannya, luka bakar juga mulai membaik.

"Zio mana Ly?" Tanya Papa,

"Kenapa jadi tanya Kak Jio sih Pa.." Holly ketawa pelan, harusnya sih udah sampai si Zio soalnya tadi katanya mau mampir.

Papa juga gak mau bahas Helena, dia tahu Holly dapat luka sebanyak ini bahkan luka di kepala dia belum mengering. Sammy tanpa perlu di ceritain sama siapapun dia tahu ini ulah anak sulungnya.

Sekarang terserah, mau Helena ada atau gak dia gak ambil pusing. Dia harus peluk Holly yanh mentalnya sebenarnya jauhhhh dari kata baik-baik aja tapi selalu senyum seolah dia gak kenapa-kenapa.

"Ly,, kalau Papa sembuh. Kita pindah ke  Seoul mau gak?" Tanya Papa di tengah percakapan mereka.

"Sekolah Holly gimana?" Tanya Holly,

"Kamu lanjut di sana," Holly gak jawab, tapi dia tahu Papa mau kubur semuanya, makin lama di sini makin ingetin dia sama Mama.

Itu gak mudah.

"Holly ikut Papa aja." Kata Holly pada akhirnya,

"Kamu gak berat ninggalin Zio di sini?" Tanya Papa, Holly sekarang lagi kupas apel buat Papa.

"Kenapa aku harus berat?"

"Emang kalian gak pacaran?" Tanya Papa, Holly geleng.

"Papa kira kamu pacaran sama Zio, dia kelihatan sayang sama kamu Ly."

"Iya gitu?" Tanya Holly, dia nahan ketawa sih sebenarnya.

"Masa sih Zio gak suka sama anak Papa yang cantik gemes ini." Sammy paling bisa banget kalau muji Holly,

"Udah gak cantik, banyak lebam di wajah Holly nih ehehe.." Dengar itu malah bikin Sammy sedih.

"Papa minta maaf ya sayang." Kata Sammy, Holly sadar dia salah ngomong.

"Gakpapa, minggu depan udah cantik lagi asal Papa beliin Holly skincare udah pada habisan tauk." Tangan sammy terulur elus kepala anaknya sayang.

"Apapun Papa belikan, terima kasih sudah ada terus buat Papa " Kata Sammy. Holly nganguk

"Terima kasih juga Pa udah ada terus buat Holly." Balas Holly dia maju cium pipi Sammy.

"Pakai bahasa korea dong, itung-itung latihan."

"Ne, Kamsahamnida." Seru Holly, Sammy terkekeh geli.

Walaupun dia orang korea asli tapi gak pernah dia ngajarin anak-anaknya pakai bahasa korea, dia gak mau maksa biar mereka belajar sendiri. Holly juga tahu nya cuma Appa, terima kasih sama bahasa-bahasa dasar aja.

Makaya pas Holly ngomong korea Sammy ketawa, kaku banget.

"Jangan di ketawain Pa."

"Nanti belajar lagi yaa sama Papa, Papa juga lupa-lupa." Kata Sammy,

"Orang korea kok lupa sama bahasa sendiri tuh ya Papa doang." Sammy makin ketawa,

Dia sayang banget sama Holly, gen istrinya pelek-ketiplek mirip Holly. Bahkan mukanya mirip sama Mendiang istrinya, dari cara ngomongnya, bawelnya, galak-galak gemesnya, sama.

"Ly, kangen Mama gak?" Tanya Sammy. Holly nengok maksudnya gimana nih?

"Jenguk mama gih, Mama pasti juga kangen sama kamu."

Hope and Pain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang