14

553 114 17
                                    

(Sorry kalau nemu typo)
Jangan lupa untuk tinggalin jejak kamu yaa..










Holly beneran nungguin Zio, tadi sebelum Zio rapat sama anak Osis yang lainnya. Holly ngeluh ke Zio.

"Gue bakal bosen, hp mati." Kata Holly ke Zio, mana ekspresi Holly beneran lucu di mata Zio.

Zio gemes sendiri, dia acak-acak dulu rambut Holly. "Nih pake hp gue." Kata Zio,

"Serius?"

"Iyaa, asal lo tau diri aja."

"Gue cuma mau nonton aja. Ada disney+ kan?" Tanya Holly,

"Ada." Holly senyum sendiri jadi buka hp Zio, gak di password. Gila gak tuh,,

"Gue tinggal, di sini panas tunggu di parkiran aja kena angin." Kata Zio, Holly nganguk terus pergi gitu aja.

Interaksi mereka tadi gak lepas dari Gadis yang belum pulang, dia baru aja keluar dari kantor guru. Gak sengaja lihat Zio ngacak rambut Holly,

"Mereka cuma temen." Kata Gadis menyakinkan dirinya sendiri,

Walaupun sebenarnya hatinya tuh nolak, lihat gitu aja dia udah nyesek.

Padahal juga Zio bukan siapa-siapa dia.














Zio beres rapat, langsung samperin Holly. Mereka udah dia atas motor, tujuan utama tadi mau ke Janji Jiwa.

Ah janji jiwa mulu dah.

Tapi Holly bosen, Zio juga.

"Jadi mau makan apa Ly?" Tanya Zio,

"Gue mau yang....tempatnya enak terus pemandangannya juga keren."

"Banyak banget mau lo ah." Holly sekarang udah berani nabok Zio,

Tapi bagi Zio gak kerasa sakit, "Gue tahu gue tahu."

"Dimana?" Tanya Holly,

"Lo diem aja, bagus tempatnya." Kata Zio, Holly mah nganguk.

Mereka sampai di danau gitu, heran juga Holly di Jakarta masih ada tempat kayak gini, mana gak bayar. Terus banyak yang jualan juga.

Danaunya kecil sih, kayak tempat pemancingan aja tapi gak banyak juga yang mancing tapi gak ada wahana di danaunya. Ngerti kan?

Terus ini kan sore banyak banget yang jogging sore atau sekedar kayak mereka ini nyari jajan duduk, ngobrol.

"Mau itu gak?" Tanya Zio, dia nunjuk gerobak cimol.

"Gue gak pernah makan  jajanan kayak gini," Kata Holly,

"Tapi gue mau coba," Lanjutnya, Zio senyum.

"Gue beliin dikit dulu takut radang." Kata Zio, Holly mah nganguk aja.

Holly beneran baru makan jajanan kayak gini, Papa gak pernah bolehin lebih tepatnya bukan gak bolehin. Belum pernah ketemu aja sama penjual ginian,

Holly lebih suka di rumah gofood kalau gak yaa makan di luar sama Papa, atau masakan Mbak di rumah.

"Enak?" Tanya Zio,

"Capek ngunyah." Polos banget jawaban Holly bikin Zio ketawa.

"Ntar gue ambil minum." Zio ke motor buka jok motor ada ollate sama air mineral.

"Minum ini yaa, gue gak yakin kalau es es pinggir jalan gini." Kata Zio, tapi makan cimol.

Holly nganguk, "Tangan lo kenapa?" Tanya Zio, kemarin di tanya gak kenapa-kenapa ya mana percaya Zio. lengan Holly masih ada plester perbannya, lukanya belum kering.

Hope and Pain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang