(Sorry kalau nemu typo yaa)
Jangan lupa untuk tinggalin jejak kamu..Sekarang Holly ditemani Mama Sonia, duduk di depan ruang operasi. Oh Sammy harus segera di operasi, Zio telfon Mama untuk ke rumah sakit ngabarin kalau Papa Holly kecelakaan dan mungkin kalau ada Mama, Holly bisa jauh lebih tenang.
Mama Sonia gak berhenti buat ngelus lengan Holly, bilang kalau Papa pasti gakpapa kok. Holly sedari tadi gak berhenti untuk gelisah, udah gak nangis tapi Zio tahu Holly pasti sekuat tenaga nahan airmatanya.
"Berdoa ya nak, Minta sama Tuhan." Kata Mama Sonia, Holly nganguk.
Di tengah tangan Holly digenggam Mama Sonia untuk berdoa bersama, Helena datang tarik badan Holly.
Dia tampar Holly saat itu juga. "BELUM PUAS LO !!"
"IYAAA ?"
Mama Sonia panik malah kena dorong Helena. "GAK USAH IKUT CAMPUR!"
Dia juga nunjuk Zio yang sudah berdiri, "LO JUGA,!"
"Holly lo belum puas yaa, MAMA MATI GARA-GARA LO, SEKARANG PAPA KAYAK GINI!! LO TUH MAUNYA APA?"
"Kenapa semua orang jadi kayak gini cuma karna elo, HAH KENAPAA??"
Holly diam, dia gak tahu mau ngomong apa. Dan apa yang dibilang Helena emang benar kan?
Mama meninggal karna melahirkan Holly, Papa kecelakaan karna mau jemput Holly.
"Iyaa, salah gue." Kata Holly dia nunduk dalam.
Tangan Helena jambak rambut Holly agar dia dongak natap Helena. "KALAU SAMPAI PAPA KENAPA-KENAPA LO YANG GUE BUNUH!!"
"GUE GAK TAKUT! GUE GAK PEDULI JADI KRIMINAL ASAL LO GAK ADA LAGI DI DUNIA INI!" Kepala Holly di sentak kasar sampai terhuyung jatuh ke lantai.
Zio lari samperin Holly, "Lo gila yaa? Apa saatnya lo bertindak kayak gini sedangkan bokap lo di sana antara hidup dan mati?!" Tanya Zio, Mama Sonia bingung. Koridor ini sepi karna koridor ruangan operasi.
"Nyokap lo meninggal bukan karna Holly, siapa sih yang mau dilahirkan kalau keadaannya kayak gini? GAK ADA!" Kata Zio lagi, Helena marah.
Dia tarik kerah Zio sampai berdiri. "LO SIAPA GUE TANYA, LO SIAPAAA ?!! SOK TAHU SOAL KELUARGA GUE !!"
"HAAA LO SIAPAA GUE TANYAA!!" Suara Helena mengelegar di koridor rumah sakit,
Holly berdiri tahan Zio, dia tahu Zio udah marah. "DAN LO SIAPAA MENGHAKIMI ADEK LO SENDIRI ATAS KEJADIAN INI? HAA LO TUHAN??!" Zio gak mau kalah.
Helena marah, wajahnya memerah. Dia gak segan untuk nonjok Zio, Holly memekik panik. Mama Sonia lari ke depan manggil security.
"GUE BILANG GAK USAH IKUT CAMPUR!!"
"SINI LO!!" Dia tarik tangan Holly dia sudutkan Holly ke dinding, dia tampar bolak-balik adeknya.
Helena udah bener-bener kesetanan, "PEMBAWA SIIAAAL !!" Dia jambak rambut Holly, Zio tahan Badan Helena buat gak siksa Holly sampai di titik Holly gak kuat.
"LO YANG PEMBAWA SIAAALL !!"
"Lo selalu salahin gue atas semua yang terjadi tapi LO GAK SADAR DIRI APA YANG LO LAKUIN KE PAPA SETIAP HARI ITU BIKIN PAPA SAKIT HATI !!" Helena diam tapi gak dengan tangannya yang masih jambak rambut Holly,
Badan Helena di tarik Zio untuk jauh dari Holly.
"Papa setiap Malam khawatirin elo yang gak jelas ada dimana, Lo mabuk, lo mengila di luar sana gak pernah kabarin Papa. Lo pulang selalu nyari gara-gara. Lo pukul gue, Lo tendang gue. Gue selalu ngalah!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope and Pain (END)
FanfictionC O M P L E T E ! "Holly, kalau lo udah capek. Kita mati bareng, mau gak?" "Mau." #1 haewon -jennevasaa Start : 16 Mei 22 End : 4 Agustus 22