11

420 47 2
                                    

"Yaah, lukamu sudah kering? kenapa kau malah pake celana?"-Hana-

"Belum sih, tapi aku malu banyak luka dikakiku"-Yoonjin-

"Haisss, liat saja sekali lagi dia mengganggumu akan aku sumpahi dia terserempet mobil"-Hana-

"Yah jangan seperti itu tidak baik mendoakan orang yang tidak-tidak"-Yoonjin-

"Yahh, hatimu terbuat dari apa sih? kau tidak pernah sakit hati? aku yang melihatnya saja sakit hati, gedek sama dia. Bisa-bisanya seperti itu pada wanita lagi, Lelaki macam apa itu?"-Hana-

"Nugu? siapa yang lelaki macam apa itu?"-Taehyung-

"Pak Jimin"-Hana-

"Jimin?"-Taehyung-

"Anieyoo, Jimin tokoh Novel yang kami baca bersama, yang selalu jahat kepada kekasihnya"-Yoonjin-

"Aku kira temanku Jimin"-Taehyung-

"Yaaaa....PPppppp" Yoonjin membungkam mulut Hana

"Ya Sudah aku masuk dulu"-Taehyung-

"Neee" Yoonjin dan Hana bersamaan.

"Yah biar dia Tahu kalau temannya itu menjengkelkan"-Hana-

"Biarkan, Tuhan tidak pernah tidur Sayang"-Yoonjin-

"Bisa-bisanya ya kamu, Perbuatan baik apa yang kamu lakukan dimasa lalu? sampai kau diciptakan Tuhan seperti Malaikat"-Hana-

FR: Pak Yoongi

"Pulang kerja, ibuku mau mengajakmu ke butik untuk mencoba gaun pernikahan kita. Kalau kau disuruh lembur menolaklah dulu"

"uhuukk uhukkk" Yoonjin yang sedang minum tersedak.

"Wae?"-Hana-

"Aniiii"-Yoonjin-

Yoonjin mengabaikan pesan itu dan kembali bekerja. Dan setelah istirahatpun Yoonjin tetapbmengabaikan pesan dari Yoongi. Sampai akhirnya Yoongi datang ke Ruangannya. Serentak semua yang ada disitu berdiri dan memberi salam.
Yoongi yang berjalan didepan Yoonjin menyibakkan rambutnya kebelakang.

"Ommo,tampan sekali"-Hana-

"Taehyung ada didalam?"-Yoongi-

"Aaaaaddaaa pak"-Hana-

Yoongi lansung berjalan menuju ruangan Taehyung.

"Yah kau sangat beruntung menikah dengannya kelak. AHhhhh"-Hana-

"Geumanhe"-Yoonjina-

"Yoonjinaaaa"-Taehyung-

"Nee" Yoonjin langsung berjalan menuju ruangan Taehyung.

"Calon suamimu minta dibikinin kopi"-Taehyung-

"Neeee" Yoonjinpun lalu menuju Pantri untuk membuatkan kopi.
Tanpa diketahui Yoonjin, Yoongi mengekor dibelakang.

"Haiiiss, bagaimana hanya minum kopi sampai turun kebawah, bukannya kopi diatas lebih enak" gerutu Yoonjin

"Wae?"-Yoongi-

"Kamchagia" kata Yoonjin terkaget.

"Kenapa kau mengabaikan pesanku? padahal ibu yang meminta"-Yoongi-

"Terserah ibu anda saja mau memilihkan seperti apa, lagian kita hanya pura2 kenapa harus mewah-mewah?"-Yoonjin-

"Iya juga ya, Ya itu terserah ibuku juga uang-uangnya beliau, pokoknya nanti pulang kerja aku tunggu diparkiran" kata Yoongi sambil mengambil cangkir kopi dari tangan Yoonjin.
######

Malamnya Yoonjin diajak untuk fitting gaun pernikahan.

"Nak Ayo pilih yang mana?"-Nyonya Min-

"Terserah ibu saja, saYa ingin ibu yang memilihkannya"-Yoonjin-

"Okelah, pilihkan baju paling mahal disini"-Nyonya Min-

"Ibu, jangan jangan yang mahal bu. Lagian yang penting acaranya bukan gaunnya"-Yoonjin-

"Ya ampun menantu ibu, Gwenchana nak ini khusus buat menantu ibu yang istimewa. Ayo dicoba"-Nyonya Min-

YOonjinpun mencoba gaun itu, dan Daebak Yoonjin terlihat sangat cantik.
Yoongi sempat tertegun, lalu tersadar kembali.

"Yah cantiknya menantu ibu"-Nyonya Min-

"Terimakasih Bu"-Yoonjin-

TAKDIR??? (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang