Yoonjin mengunjungi Nenek Taehyung dirumah sakit.
"Cucu nenek"-Nenek Taehyung-
"Nenek sudah makan?"-Yoonjin-
"Sudah cu"membelai rambut Yoonjin.
"Yah, kau masih menyimpan jepit ini?" memegang kalung Yoonjin.
"Wae?"-Yoonjin-
"Kau begitu cantik seperti ibumu"-Nenek Taehyung-
"Eomma Geumanhe"-Tuan Kim-
"wae? eomma membicarakan cucu eomma"-nenek Taehyung-
"Mianhe Yoonjinsi"-Tuan Kim-
"Gwenchana pak"-Yoonjin-
Nyonya Kim masuk dan sinis melihat Yoonjin.
"Ngapain kamu kesini? saya sudah bilang jangan pernah kesini"-nyonya Kim-
"Maaf Bu, tadi Bapak Taehyung menyuruh saya kemari"-Yoonjin-
"Yeobo Geumanhe, karena dia ibu jadi bahagia dan pulih"-Tuan Kim-
"Aku tidak suka, dia bukan siapa2 tapi menganggap cucunya yang hilang"-Nyonya Kim-
"Mianheyo"-Yoonjin-
"Anii, Yoonjinsi saya yang harusnya minta maaf karena perlakuan istri saya"-Tuan Kim-
"Anieyoo Gwenchanayo pak"-Yoonjin-
"Cucuku kau sudah makan?"-Nenek Taehyung-
"Sudah nek, tadi habis dari kantor makan dulu lalu kemari"-Yoonjin-
"Lain kali kau tidak perlu menuruti perintah Taehyung, jangan pernah kemari karena aku enek melihat wajahmu. Wajah orang miskin, yang selalu berharap menjadi bagian dari kami kan?"-Nyonya Kim-.
"Anieyo, saya tidak pernah berfikir seperti itu. Saya hanya berempati terhadap ibu mertua anda. MAaf jika perlakuan saya membuat anda terganggu. Nenek Yoonjin pulang dulu ya" Kata Yoonjin berkaca-kaca.
"Pak Buk saya Pamit"-Yoonjin-
"Yoonjinsi" Panggil Tuan Kim
Yoonjin hanya menganggukkan kepala dan pergi begitu saja.
"Waeyoo memang apa salahnya terlahir miskin? toh aku juga tidak meminta makan darinya. AStaga" batin Yoonjin.
Setelah turun dari Bus, dia berjalan menyusuri Ruas jalan menuju rumahnya.
Sebuah mobil berhenti disampingnya"Yoonjinsi"-Yoongi-
"Pak Yoongi"-Yoonjin-
"Masukklah, darimana malam-malam?"-Yoongi-
"Dari menengok Nenek Pak Taehyung"-Yoonjin-
"Mana tidak memakai jaket" sambil melepas jaketnya dan diberikan kepada Yoonjin.
"Aku tidak ingin kamu sakit, ingat seminggu lagi kita akan menikah. Kau sudah meminta cuti kepada taehyung?"-Yoongi-
"Saya Lupa hehhe"-YOonjin-
"Haisss, jangan-jangan kau juga lupa kita akan menikah"-Yoongi-
"Aniiii"-Yoonjin-
######
Sabtu ini Yoongi dan Yoonjin pergi ke panti asuhan tempat Yoonjin dahulu tinggal. Yoongi ingin memberitahu kepada ibu pantinya kalau mereka akan menikah minggu depan.
"Yaaah, anakku akhirnya kau menikah juga. Rasanya baru kemarin kau kemari"-ibu Panti-
"Terima kasih bu telah membesarkan wanita ini dengan baik"-Yoongi-
"Mwoyaaa"-Yoonjin-
"Wae? Ibu jangan lupa minggu depan harus datang"-Yoongi-
"pasti nak, ibu akan datang"-Yoongi-
#######
Hari H Yoongi dan Yoonjin menikah.
Mereka melangsungkan acara pernikahan dengan lancar.
Mereka mendapatkan ucapan selamat dari rekan-rekannya.DIsisi lain...
"Yeobo dia menikah dengan Yoongi?"-Nyonya Kim-
"Iya, kenapa? Kau merasa bersalah memarahinya?"-Tuan Kim-
"Anii, bagaimana wanita seperti itu mendapatkan Yoongi?"-Nyonya Kim-
"Ya mungkin jodohnya takdir dari Tuhan"-Tuan Kim-
#####Didalam Kamar Yoongi dan Yoonjin
"Kau bisa tidur dikasur aku akan tidur disofa"-Yoongi-
"Anieyo, biar saya saja yang tidur disofa, saya sudah biasa pak"-Yoonjin-
"ani, Biar aku saja" sambil mengambil bantal namun direbut oleh Yoonjin.
"Saya saja pak" sambil berjalan menuju sofa.
"Kalau begitu kita gantian saja, hari kau besok aku dan seterusnya"-Yoongi-
"Baiklah pak, selamat malam"-Yoonjin-
Yoongi dan Yoonjin masing-masing tidak bisa tidur, mereka hanya berdiam diri ditempat masing-masing.
Yoongi bangkit dari kasurnya untuk mengambil minum didapur, dia menengok ke arah sofa, melihat Yoonjin yang belum tidur.
"Kau lapar?"-Yoongi-
"Aaaaaniiieyo" Yoonjin bangkit tidurnya.
"Wae? kenapa belum tidur?"-Yoongi-
"Belum terbiasa tidur ditempat lain pak selain rumah saya"-Yoonjin-
"Kau mau minum? biar aku ambilka sekalian"-Yoongi-
"Bapak mau minum? biar saya yang ambilkan saja" beranjak untuk keluar menuju dapur.
"aaaa....."
Setelah turun ke dapur, Yoonjin kembali keatas dengan membawa segelas minum dan sebotol air agar jika Yoongi haus tidak harus turun ke bawah.
"Ini pak, saya sekalian bawakan satu botol" menaruhnya di meja dekat kasur.
Yoonjin ingin pergi menuju sofa namun tangannya ditarik Yoongi."Mwooyaa? apakah dia akan mengajakku melakukan malam pertama? andwee" Batin Yoonjin gugup.
"wwaaeeeyoo?"-Yoonjin-
"Ka tidur dikasur saja, sepertinya kau tidak bisa tidur kalau tidak dikasur, biar aku saja yang disana. Atau kita tidur bersama saja disini"-Yoongi-
"Neeeee?" melepas tangan Yoong dan menutupi kedua dadanya.
"Aaaanii, maksudnya kau disebelah sana aku disebelah sini. KIta bisa batasi dengan guling. Santai saja aku tidak akan melakukan apa2"-Yoongi-
"Anieyo, gwenchana biar saya tidur disofa pak" sambil berlalu menuju sofa.
"Oh ya sebelum matahari terbit kau harus pindah sini, eee anii maksudnya kau harus memindahkan bantak dan selimutnya agar eomma tidak curiga"-Yoongi-
"Neeee"-Yoonjin-
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR??? (Tamat)
Fanfiction"aneh sekali, jaman sekarang ada ya wanita yang seperti itu"-Min Yoongi-