43

390 42 3
                                    

"Nak kau harus mengurus perusahaan apa yang berada di London, disana sangat membutuhkanmu"-Tuan Min-

"Appa, tidak Yoongi tidak mau"-Yoongi-

"Nak kau harus nurut sama appa"-,Tuan Min-

"Appa untuk kali ini Yoongi tidak bisa, Yoongi akan tetap disini"-Yoongi-

"Wae? kenapa? kau masih mempertahankan wanita itu? Ayahnya saja juga tidak setuju kamu dekat dengannya. TApi kenapa kamu masih bersikeras? Di london kamu bisa menemukan banyak wanita seperti itu"-Tuan Min-

"Appa anii, aku tidak menuruti appa"-Yoongi-

"Yoongiya" Tiba-Tiba Tuan Min pingsan.

"appa" Yoongi segera memanggil ambulan dan membawanya ke dokter tempat appanya biasa berobat.

"Appa, gwenchanayo?"Tanya Yoongi khawatir.

"Nak, appa akan baik-baik saja jika kau menuruti appa"-Tuan Min-

"Appa, hikss"-,Yoongi-
(Cengeng amat lu Yoon)

#######

Setelah Sehari Appanya sakit, Yoongi mengunjungi Yoonjin.

"Waeyoo? kenapa wajah Tampanku ini ditekuk seperti ini?"-Yoonjin-

"Chagiyaaa" Panggil Yoongi dengan mata berkaca.

"Wae??"-Yoonjin-

"Mianhe, Aku harus pergi ke London untuk mengurus Bisnis appaku hiks" Memeluk Yoonjin. Yoonjin meneteskan air mata tanpa berbicara sepatah katapun.

"Mianhe"-Yoongi-

"Yaahh, aku sudah mempertahankanmu didepan appaku, melupakan semua hal yang menyakitkan yang pernah kau lakukan, tapi apa? Haiiiisssss. kaaaaa, pergilah" kata Yoonjin melepaskan pelukan Yoongi. Yoongi menahan Yoonjin.

"Lepaskan, aku sangat benci denganmu"-Yoonjin-

"Chagiyaaa"-Yoongi-

"Jangan pernah memanggil aku seperti itu, pergilah"-Yoonjin-

"Chagiyaaa mianhe"-Yoongi-

"Ya Tuhan aku sangat benci dengan takdir ini, kenapa kau mempertemukanku dengan orang-orang disini? aku sangat benci" celoteh Yoonjin.

Yoongi masih berada disitu memperhatikan setiap pergerakan Yoonjin. Yoonjin tidak memperdulikannya.
Sampai akhirnya Yoongi merebahkan badannya kekasur milik Yoonjin dan diapun tertidur.
(Yoon lu disuruh pulang ngapain malah tidur)

Yoonjin merebahkan badannya disofa, dan dia juga tertidur.

DUa jam kemudian Yoongi terbangun, dia mengelus rambut Yoonjin.

"Chagia minahe, aegiya maafkan appa yang tidak bisa membuat appa menjadi appa yang baik" lalu mengelus perut Yoonjin. Diciumnya kening Yoonjin dan bibir Yoonjin sambil meneteskan air mata.

"Sekali lagi maafkan aku chagia" Yoongi beranjak pergi dari rumah Yoonjin. Setelah Yoongi pergi, Yoonjin menangis.
(😢😢😢😢)

Yoonjin pergi kerumah Appanya, appanya nampak sedang menelfon seseorang didepan rumahnya.

"Terima kasih Tuan Min karena anda membuat Yoongi jauh dari anak saya, saya akan segera menanam saham saya kembali"-Tuan Kim-

"Boyaaa, haisss" Yoonjin segera meninggalkan rumah appanya. Dia mengemasi pakaiannya dan pergi menuju panti asuhan. Dia meninggalkan ponselnya dirumah itu.

#########

Dipanti Asuhan

"Eommonim"-Yoonjin-

"Uri tall"-Ibu Panti-

YOonjin berlari memeluk ibu pantinya sambil menangis

"Waeyoo dimana suamimu?" Tanya Ibu panti

"Eommonim hikss, Hati Yoonjin sangat sakit Hiksss"-Yoonjin-

"Waeyooo?" Tanya Ibu panti sambil membelai rambut Yoonjin.

"Mengapa Dunia tidak adil dengan Yoonjin? Kenapa Yoonjin selalu seperti ini?'-Yoonjin-

"Waee?" Ibu panti

"Molla hiksss"-Yoonjin-

Sejak saat itu Yoonjin tinggal di desa ibu panti, keluarga Yoonjin mencarinya dipanti itu namun Yoonjin meminta ibu pantinya agar tidak memberi tahunya.

##########

TAKDIR??? (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang