17

439 50 7
                                    

Pagi harinya Yoonjin terbangun, dia mendengar keran wastafel dapurnya berbunyi. DIa langsung bangkit dan menuju keluar.

"Pak Yoongi biar saya saja, anda tidak perlu melakukannya" mengambil alih cucian piringnya.

"Wae? kau kira aku tidak bisa melakukannya?"-Yoongi-

"Anii, biar aku saja. KAu mandi sana kaaa" sambil mengusir Yoonjin untuk mandi

Setelah mandi dan bersiap, Yoonjin keluar menuju dapur.

"Sop ini tinggal nunggu mendidih, aku akan mandi dulu"-Yoongi-

"Biar saya ambilkan handuk baru" Kata Yoonjin berlari kekamarnya untuk mengambil handuk baru.

Setelah Yoongi keluar dari kamar mandi, dia menyibakkan rambut basahnya ke belakang. Yoonjin memandangnya tanpa berkedip.
(Batin Yoonjin pasti Masyaallah nikmat mana yang kau dustakan. WAkakakaka)

"Waeyo?" tanya YoonGI tiba-tiba

"Aaaaaniii, ssaya sudah menyiapkan makananna dimeja makan, mari makan hehe"-Yoonjin-

"Kajja"-Yoongi-

Setelah makan Yoongipun mengajak berangkat bersama.

"Apakah anda akan pulang dulu untuk berganti pakaian?"-Yoonjin-

"Anii ada pakaian didalam mobil"-Yoongi-

"Aaaaaa"-Yoonjin

Merekapun berangkat menuju kantor bersama-sama. Setelah hampir sampai.

"Pak saya turun disini saja"-Yoonjin-

"Anii aku akan menurunkan didepan kantor"-Yoongi-

"Anii, disini saja pak" Namun Yoongi tidak menggubrisnya.

Sampai didepan kantor sekuriti disana membukakan pintu untuk mereka berdua.

"Hamsahamida"-Yoonjin-

Yoongi turun dengan membawa baju gantinya.

Para karyawan disana menyapa Yoongi dan Yoonjin.

"Pak saya duluan ya?"-Yoonjin-

"Mengapa tidak bersama? kajja" Yoongi mengganden tangan Yeoul.

Jimin dan Nayeon yang berjalan bersama melihat mereka berdua.

"Bagaimana? Haiiss kenapa wanita miskin itu semakin ngelunjak?"-Nayeon-

"Geumanhe, Mereka calon suami istri ya wajar saja"-Jimin-

"Yaa, kau harus memisahkan mereka"-Nayeon-

"Nayeona geumanhe, kau harus menerima kenyataan kalau Yoongi mencintai wanita lain"-JImin-

"Yaaa, Jimina"-Nayeon-

"Wae?"-Jimin-

"Kau sudah mulai membela wanita itu, jangan-jangan kau tertarik dengannya?"-Nayeon-

"Kalau iya memangnya kenapa? Tapi aku tidak akan memisahkan mereka" Kata Jimin sambil berlalu pergi meninggalkan Nayeon.

######

"Yaaaah, Yoonjina. HEmmm, tadi aku melihatmu digandeng oleh pak Direktur, makin kesini sepertinya pak Direktur jatuh cinta betulan denganmu"-Hana-

"Hanaya geumanhe"-Yoonjin-

"Ohh iya semalam kau menemui siapa?"-Hana-

"Pak Jimin, dia menraktirku"-Yoonjin-

"Haisss, sebel kenapa kau menerimanya. KEnapa kau tidak mengajakku? kalau aku ada disitu sudah ku tampol wajahnya yang nggak merasa berdosa itu"-Hana-

"Geumanhe Hanaya"-Yoonjin-

"LAlu? dia menyesali perbuatannya?"-Hana-

"Nee, dia meminta maaf atas semua yang dia lakukan, toh dia melakukannya juga karena seseorang"-Yoonjin-

"Nugu? ibu Nayeon yang sok cantik itu kan?"-HAna-

"Guemanhe, tidak boleh seperti itu"-Yoonjin-

"Ya emang disapa karyawan loh boro2 senyum diem saja gimana nggak sebel coba"-Hana-

"Siapa yang hanya diam disapa Karyawan?"-Yoongi-

"Aaaaniieyo, tidak ada pak. Marii"-Hana-

"Yaaa, chogio saya membawakan anda kopi" Teriak Yoongi yang melihat Hana berlari.

"Waeyo? ada apa anda kemari?"-Yoonjin-

"aku hanya melihat kalian berdua mengobrol asyik, jadi aku membawakan kopi ini untuk kalian, eh malah dia kabur"-Yoongi-

"Aaa, Gumawoyo pak Yoongi"-Yoonjin-

"Aaaa, nanti akhir pekan aku ingin pergi ke panti tempatmu tinggal dulu"-Yoongi-

"Waeyoo?"-Yoonjin-

"Hanya ingin saja, memangnya tidak boleh?"-Yoongi-

"Aaaanniiiii...."-Yoonjin-

"Yoongiyaaa"-Nayeon-

"Waee?"-Yoongi-

"Pak saya masuk dulu"-Yoonjin-

"Chagiya, ini kopimu" sambil memberikan kopi yang dia beli tadi untuk Yoonjin dan Hana

"Hamsahamida"-Yoonjin-

"Haisss mwoyaaa?"-Nayeon-

"Wae?"-Yoongi-

"Kau tahukan? aku mencintaimu?"-Nayeon-

"Lalu kenapa? apa aku tidak boleh memanggil kekasihku?"-Yoongi-

"setidaknya hargai aku yang mencintaimu"-NAyeon-

"Geumanhe Nayeona, sudah aku bilang kan? kau ku anggap adik dan sahabat jangan pernah berharap lain" mengusap rambut Nayeon dan pergi begitu saja.

######

TAKDIR??? (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang