41

421 52 10
                                    

Sore harinya Yoongi mengantar Yoonjin pulang ke rumah Ibu Jimin.
Disana ternyata ada Tuan Kim.

"Yoongiya" Teriak Tuan Kim ketika melihat Yoongi dan Yoonjin saling bergandengan tangan.

"Appa" Panggil Yoonjin.

"Siana, kenapa kau dengannya? apa tidak mau melihat seseorang yang menyakiti anak appa"-Tuan Kim-

"Samchoon"-Yoongi-

"Pergilah, aku tidak mau melihatmu dan satu lagi jangan pernah mendekati Sian"-Tuan Kim-

"Samchoon tapi bagaimanapun dia mengandung anakku"-Yoongi-

"Mau dia mengandung anakmu atau tidak aku sudah sakit hati denganmu"-Tuan Kim-

"Appa, tapi aku tidak mau jauh dengan Yoongi" menggandeng erat tangan Yoongi.

"Siana bukankah kau bilang? kau tidak akan berurusa lagi dengannya dan keluarganya?"-Tuan Kim-

"Tapi aku tidak ingin jauh dari dia"-Yoonjin-

"Apa kau tidak ingat? appanya melakukan apa terhadapmu?"-Tuan Kim-

"Itu appanya bukan dia, dan aku percaya dia menceraikanku bukan karena keinginannya"-Yoonjin-

"Sianaa menurutlah dengan appa, kau patut bahagia nak sekarang"-Tuan Kim-

"Bahagia Yoonjin hanya dengannya, appa mau BAgaimana?, kalau Yoonjin tidak ingin jauh darinya? Appa ingin mengusir Yoonjin? Silahkan. Yoonjin tidak apa2, Karena Yoonjin sudah terbiasa hidup susah. Dan jika appa berkeinginan membahagiakan Yoonjin untuk saat ini. Izinkan Yoonjin bersama Yoongi" Kata Yoonjin matanya berkaca-kaca.

"Siana jika kau hidup dengannya kau akan selalu dimaki, dicemooh oleh ayahnya"-Tuan Kim-

"Biarlah appa mertuaku seperti itu appa, memang keadaan Yoonjin seperti itu kan, sebelum Yoonjin menemukan appa? Yoonjin hanyalah gadis miskin dari panti asuhan yang entah orang tuanya dimana?"-Yoonjina-

"Siana tapi dia menyebarkan berita kau hanya ingin harta keluarga Min"-Tuan Kim-

"Biarlah mereka berfikir seperti itu, itu kan fikiran mereka. BUkan fikiran Yoonjin"-Yoonjin-

"KiM Sian"-Tuan Kim-

"Yoonjin tetap ingin bersama Yoongi"-Yoonjin-

"Chagiyaaa"-Yoongi-

"Wae?kau tidak ingin bersamaku? hikss" kata Yoonjin memandang Yoongi sambil menangis.

"Aniii, aku ingin selalu bersamamu" menghapus air mata Yoonjin.

"Samchoon, izinkan Yoongi hidup dengannya"-Yoongi-

"Kalian pergilah dari sini, jangan pernah menampakkan diri lagi, appa menyesal menemukanmu Siana" Kata Tuan Kim sambil masuk kerumah Ibu Jimin dimana dari dalam ibu Jimin memperhatikan mereka.

"Yaa chingguya omonganmu tidak boleh seperti itu, kalau kau menyesal menemukannya, kenapa kau menemukannya? memberi pasangan jepit dia? Lebih baik kau tidak memberikannya dulu, maka dia tidak akan tahu kau ayahnya. Dia bahagia menemukan keluarganya yang lama hilang, tapi dia juga dipatahkan keluarganya sendiri dengan berbicara menyesal menemukannya. Kau tidak tahu kan hati anak perempuanmu seperti apa? menyelamatkan nyawa neneknya, menolong mertuanya, menyelamatkan nyawa seorang ibu dan juga anaknya. AKu jadi kau akan bangga. Dan membiarkan dia hidup bahagia bersama pasangannya. Dan dia juga tidak mempermasalahkan perlakuan ayah mertuanya seperti apa? harusnya kau bangga Kim Young Jae, mempunyai anak yang sangat sabar baik hati"-Ibu Jimin-

"Tapi aku sakit hati anak perempuanku diperlakukan seperti itu"-Tuan Kim-

"Tapi kau sudah membalasnya dengan menarik sahammu, aku rasa itu sudah cukup chingguya"-Ibu Jimin-

"Haiss, Min Woo Hyun benar-benar"-Tuan Kim-

"Geumanhe Youngjaeya"-Ibu Jimin-

#######

Yoonjin dan Yoongi kembali kerumah lama Yoonjin.

"Kau pulanglah, dan bekerjalah. Kau kemari dua hari sekali atau seminggu sekali tidak apa2, pamit ibu kalau kau kemari"-Yoonjin-

"Aku ingin disinI Menemanimu terus"-Yoongi-

"Gwenchana hemm" mencumbu bibir Yoongi.

Yoongi mendapat telfon dari appanya namun dia tidak mengangkatnya

"Angkatlah, jangan seperti itu dengan ayahmu"Kata Yoonjin, dan Yoongipun akhirnya menuruti.

"Waee"-Yoongi-

"Kau kemana pulanglah, kau tidak sedang bersama wanita miskin itu kan?"-Tuan Min-

"Yoongi sedang menikmati liburan appa, sebentar lagi Yoongi sampai rumah" kata Yoongi sambil menutup telfon.

"Pulanglah, kalau kau kangen kau bisa datang kemari" menangkup kedua pipi Yoongi.

"Aku ingin tidur tiap malam bersamamu terus, biar nyenyak"-Yoongi-

"Haisss, khaaa nanti appamu bisa marah dibakar kau hidup hidup"-Yoonjin-

"Cium dulu yang lama" memanyunkan Bibirnya, Yoonjinpun melumat bibir Yoongi dengan gemas.

"Kalau kau sudah hamil agak besar aku bakal memasukimu tanpa ampun" memandang Yoonjin gemas.

"Haiiss geumanhe" mencubit Yoongi.

##########

TAKDIR??? (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang