25

509 57 6
                                    

Yoongi bangun terlebih dahulu, dia memandangi wajah Yoonjin dari bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi bangun terlebih dahulu, dia memandangi wajah Yoonjin dari bawah. Dia membelai lembut pipi Yoonjin. Yoonjin terbangun dan mengolet.

"Bangun sayang" Kata Yoongi sambil memandang Yoonjin, namun Yoonjin mengalihkan pandangannya.

"Permisi, saya mau mandi"-Yoonjin-

"Aku ingin mandi bersama"-Yoongi-

"Anieeyooo, Geumanheyo"-Yoonjin-

"Waeeee??" Rengek Yoongi

"Bisakah anda tidak seperti itu?" meletakkan kepala Yoongi di sofa, lalu Yoonjin mengambil handuk dan baju lalu masuk kamar mandi dan menguncinya.
Yoongi mengetuk pintu kamar mandinya namun tidak dihiraukan oleh Yoonjin.

"Chagiyaaaaaa"-Yoongi-

Setengah jam kemudian Yoojin keluar dengan sudah memakai baju rapi.
Yoonjin melihat Yoongi nampak tertidur lagi.

"Pak Yoongi, anda harus bangun"-Yoonjin-

"Ani aku tidak ingin bangun"-Yoongi-

"Ya sudah kalau begitu saya akan siap-siap berangkat"-Yoonjin-

Yoongi menarik tangan Yoonjin, dan memposisikannya untuk tidur disampingnya.

"Guemanheyo"-Yoonjin-

"Kenapa tidak boleh? aku hanya ingin memeluk istriku"-Yoongi-

"Pak Yoongi saya harus berangkat kerja, nanti saya dimarahi pak Taehyung"-Yoonjin-

"Kalau dia memarahimu, nanti aku akan memarahi dia balik" Kata Yoongi memeluk erat Yoonjin.

Yoonjin berusaha lepas dari pelukan Yoongi, namun pelukan Yoongi terlalu kuat. Yoonjinpun pasrah akibat pelukan Yoongi. Mereka tanpa sadar tertidur kembali, sampai Ibu Yoongi membangunkan mereka , mereka tidak mengetahui dan mendengarnya.

(Gue kalau dikelonin Yoongi udah pasti pules. BWakakaaaakaa).

Pukul 12 Siang mereka bangun, karena mereka lapar.

"kan gara-gara pak Yoongi kan jadi bangun kesiangan"-Yoonjin-

"Kok aku loh, bilang saja kau nyaman"-Yoongi-

"Anieyoo, karena itu terpaksa tidak bisa lepas dari pelukan anda"-Yoonjin-

"Bilang saja nyaman dipeluk aku, Sayang aku lapar"-Yoongi-

"Sama saya juga lapar, tapi saya terlalu malu untuk turun"-Yoonjin-

"Malu kepada siapa?"-Yoongi-

"Kepada ibu anda lah, hiss. Pasti beliau berfikir yang tidak-tidak. Anda kalau lapar turunlah sendiri, saya akan disini sampai besok pagi"-Yoojin-

"Paling ibu, ayah dan nenek berfikir kalau sedang membuatkan cucu untuk mereka"-Yoongi-

"Geumanheyo"-Yoonjin-

"Ya nggak papalah, bagaimana kalau kita buatkan cucu buat mereka beneran" sambil mendekatkan badan ke arah Yoonjin.

"Pak Yoongi cukup, jangan membicarakan hal yang tidak-tidak"-Yoonjin-

"Waee? kau tidak suka? Mempunyai anak denganku?"-Yoongi-

"Yoonjina cepat, jika kau memberi jawaban yang ambigu dia akan seperti ini terus. Memberi harapan yang kau saja belum tahu harapan itu nyata atau tidak" Batin Yoonjin

"Tidak saya tidak ingin mempunyai anak dengan anda, jadi tolong hentikan"-Yoonjin-

"Wae? kau takut jika kelak aku meninggalkanmu?"-Yoongi-

"Anii, Karena saya tidak mencintai anda"-Yoonjin-

"Jika kau tidak mencintaiku kenapa kau dengan begitu saja menyerahkan kesucianmu kepadaku?"-Yoongi-

"Anda yang memancing saya"-Yoonjin-

"Yahh, Bagaimana jika itu bukan aku? apakah kau juga akan menyerahkannya?"-Yoongi-

"Mungkin saja, saya juga tidak tahu"-Yoonjin-

Mendengar perkataan itu Yoongi sedikit agak kecewa. Dia bangkit menuju kamar mandi.

"kerja bagus Yoonjin" Batin Yoonjin agak bersedih.

Yoonjin mengganti pakaian kerjanya. Lalu dia duduk disofa sambil memainkan ponselnya.

Fr: Hana

"Yah, kau sakit apa? kata Pak Taehyung suamimu mengizinkan kau sakit"

Yoonjin hanya membacanya tanpa membalasnya.
Yoongi keluar dari kamar mandi, lalu menuju keluar kamar tanpa melirik Yoonjin.

"Apakah dia marah? wae? kenapa harus marah?" batin Yoonjin sambil merebahkan dirinya disofa.

"Yoonjina" Ibu Yoongi tiba-tiba masuk membawakan makanan dan minum untuk Yoonjin.

"Nee eommonim"-Yoonjin-

"Kenapa tidak bilang kalau kau sakit? Yoongi juga, bilang istrinya sakit malah dia pergi, ayo makan dulu"-Ibu Yoongi-

"Saya hanya pusing eomma, Tidak perlu khawatir"-Yoonjin-

"Walau pusing atau apapun eomma tetep khawatir dengan menantu eomma. Ayo makan eomma suapin?"-Ibu Yoongi-

"Terima kasih eomma"-Yoonjin-

#######

Pukul satu malam Yoongi baru pulang, Yoonjin masih terjaga disofa ruang tamu.

(Yaaakk Yoonjina lu bilang kagak cinta tapi lu nungguin sampai pulang😏)

Yoongi masuk dan tidak menghiraukan Yoonjin yang menunggunya. Yoongi masuk ke kamar diikuti Yoonjin, Sesampainya dikamar Yoonjin langsung duduk disofa. Yoongi melepas kemejanya.

"Kalau kau tidak mencintaiku, tidak perlu menungguku sampai larut seperti ini"-Yoongi-

"saya hanya tidak enak dengan ibu anda"-Yoonjin-

Yoongi mendengar perkataan itu masuk kamar mandi untuk mandi.

#######

Pagi harinya Yoongi bangun terlebih dahulu, dia bersiap-siap tanpa membangunkan Yoonjin.
Yoonjin yang mendengar Pintu kamar terbuka langsung terbangun, dia juga melihat Yoongi keluar kamar.

Yoonjin bersiap-siap dengan terburu-buru.
Sementara itu diruang makan.

"Istrimu masih sakit?"-Ibu Yoongi-

"Aniii, mungkin dia sedang bersiap-siap"-Yoongi-

"Kenapa wajahmu cemberut?"-Nenek Yoongi-

"Tidak apa-apa nek hanya lelah"-Yoongi-

"Kalian sedang marahan? tumben tidak bareng sarapannya?"-Ibu Yoongi-

"Aaaaaaniiii"-Yoongi-

Sepuluh menit kemudian Yoonjin turun dengan tergesa-gesa.

"Nak sarapan dulU"-Ibu Yoongi-

"Ne eommonim saya minum susu saja" karena melihat Yoongi yang sudah menghabiskan sarapannya.

"Kalau kau tidak mau sarapan ayo kita berangkat"-Yoongi-

"Neeee" Yoonjin

Didalam perjalanan mereka hanya terdiam, Yoongi memasang wajah tidak enak. Yoonjin tidak berani mengajak Yoongi mengobrol.
Sampai dikantor Yoonjin keluar begitu saja, Yoongi hanya memandang Yoonjin dari dalam mobil.

"Apakah dia benar-benar tidak ada rasa denganku?" Batin Yoongi

TAKDIR??? (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang