Part 12

5.2K 469 15
                                    

23 Mei 2022

•••

Tommy menyelesaikan nyanyiannya dan menatap Brendon. "Makasih Papa dah bolehin aku nyanyi."

Brendon hanya tersenyum semanis mungkin sambil mengusap puncak kepala bocah itu. Tampaknya konser mereka aman dan sukses saja. Kini Tommy kembali ke sang ibu, Selena, yang memeluk erat anaknya kemudian.

"Makasih ya, Sayang." Selena mencium kedua pipi gempal putranya, Tommy terkikik geli karena hal itu.

Hati Brendon menghangat melihat keduanya.

"Yakin lo Bren gak mau jadi bapak sambung dia? Udah dikasih hoki seumur hidup ni," kata Mike tiba-tiba.

"Apaan sih!" Brendon sewot, dia suka saja interaksi ibu dan anak itu, bukan maksud apa-apa. Ia jadi kangen ibunya, yang sudah lama sekali tak memberi perhatian sedemikian rupa, meski yah tetap sangat mengkhawatirkannya ini itu.

"Buat gue aja kali, ya, Bren." Nico ikut-ikutan.

Brendon mendengkus pelan.

"Lanjut oi lanjut." Dani mengingatkan.

"Tau ni berdua, lanjut sana!"

Brendon CS pun kembali menghibur para pengunjung yang ada, terlihat semua menikmati kesan itu termasuk Selena dan Tommy, anak itu begitu senang memperhatikan Brendon sambil memakan pesanannya. Jujur, Brendon sendiri tak bisa lepas memperhatikan Tommy, anak itu sangat lucu dan manis tingkahnya, khas anak-anak. Apalagi melihat interaksinya dengan sang ibu, wow Brendon merasa ada sesuatu di dadanya.

Sebenarnya dia juga tak mengerti itu apa?

Apa dia mulai ... mulai ada ... mulai ....

Brendon segera menepis pemikirannya dan kembali konser, menghibur semua yang ada di sana, tetapi ada rasa tak rela ketika ... ibu dan anak itu beranjak dari tempatnya. Memang, terlihat sudah larut, Tommy kelihatan lelah dan mengantuk, oh Brendon paham.

Ni rasa tak rela apa-apaan sih? Kek ditinggal pacar saja!

"Bren, gak rela mereka pergi ya?" tanya Nico, menyadari ekspresi sang vokalis mereka.

"Haha, mau tapi malu-malu," timpal Mike geli.

"Diem lu!" Brendon kesal pada keduanya yang selalu menggodainya, apa-apaan sih? Kalau begini manggung mereka kacau oi.

Untung ada Dani, sih, yang menegur. Pemuda itu paling dewasa di antara mereka. Konser akhirnya berjalan mulus meski hati Brendon rasanya nyusss.

Ah, tidak, Brendon mikir apaan sih!

Setelah konser berakhir, kafetaria mulai sepi pengunjung, sebentar lagi akan tutup. Brendon CS siap pulang tetapi mereka terlebih dahulu menghadap sang manajer untuk berbincang soal pulus dan sebagainya.

"Sepertinya konsernya berjalan lancar, ya?" tanya sang manajer ketika melihat catatan bagus pada penjualan hari ini, terutama baru-baru ini.

"Ya gitu, Om, hehe." Brendon sebagai ketua band menjawab seadanya.

"Sepertinya sudah diputuskan, kamu bisa jadi band tetap kafe ini." Oh betapa bahagianya mereka mendengar itu. Batu lompatan yang bagus sekali.

"Permisi." Sebuah suara wanita yang halus dan lembut membuat semua mata tertuju ke sana, termasuk Brendon yang disertai kekagetan, karena mengenali suara itu.

"Astaga, Selena! Ini kamu Selena?" Selena tersenyum hangat.

Ya itu Selena, mama muda yang seksi dan cantik jelita yang mereka pikir sudah pulang, tetapi siapa sangka ada di sini, semua kaget ternyata manajer dan Selena saling kenal.

PAPA BEEBO [Brendon Series - P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang