Part 17

4K 415 43
                                    

28 Mei 2022

•••

Karena hanya berdua dengan Tommy, Selena rasa sebuah motor cukup untuk mereka. Jadi, Selena membelinya, dengan sisa tabungan yang ada, jadi mau ke mana-mana pun tak akan susah. Sekarang, Selena hanya perlu melakukan satu hal ....

Cari kerja.

Ia harus mencari kerja karena sadar, memanfaatkan tabungannya saja tak cukup lama bertahan.

Selena ingat, malam itu saat bertemu mantan bosnya di kafetaria, ia menawarkan Selena menjadi pengurus kafetaria itu, Selena jujur saja dilema karena keberadaan Brendon CS yang katanya akan menjadi pengisi hiburan setiap malam di sana. Terlebih, ia akan mengajak Tommy ke tempat kerjanya nanti.

Jujur saja, ia perlu pekerjaan, di mana ia bisa membawa anaknya ke mana pun dia berada, atau mungkin pekerjaan yang membuat dirinya tetap di rumah bersama anaknya. Ia tak ingin meninggalkan Tommy, sama sekali tidak mau, takut kejadian malam kemarin terjadi lagi. Selain bekerja sebagai pelayan, Selena juga mantan pekerja kantoran karena ia mewarisi harta sang ayah, tetapi sekarang sudah tidak lagi.

Dan jujur saja, Selena ingin menghindari jadi wanita kantoran.

Nyatanya, menjadi pengurus kafetaria, sangatlah menggiurkan. Skill-nya untuk itu pun mumpuni. Sayang, keberadaan Brendon, Selena tak mungkin membuat para pemuda itu kehilangan pekerjaan hanya karena keegoisannya, sudah cukup ia memaksa Brendon minggat dari rumah nyaman ke kost temannya. Oke, sekarang fokus mencari kerja.

Ah, Selena memikirkan sesuatu.

Bagaimana jika ia menerima tawaran menjadi pengurus kafetaria, dan kemudian dia menyewa babysitter. Kenapa Selena tak memikirkan hal itu? Babysitter bisa Selena percayakan untuk menjaga anaknya, tentunya harus berpengalaman dan terpercaya. Benar, benar sekali, kenapa dia tak memikirkan itu dari awal?

Hah ... ia terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini.

Dengan ini, jadi, anaknya aman dari pemuda itu, dan dia bisa kerja dengan nyaman karena tahu Tommy akan baik-baik saja. Ide brilian, Selena, ide yang sangat brilian.

"Sayang," panggil Selena pada sang anak yang tengah menyemil kue-kue kecil di sampingnya.

"Iya Ma?" tanya Tommy, menatap ibunya polos, ada beberapa noda kue di mulutnya.

Selena tertawa dan mengusap tepian bibir Tommy yang kotor. "Jadi, Mama bakalan kerja nanti, kamu gak papa kan sama babysitter?"

Tommy mengangguk. "Mama kerjanya di mana?" Wajah anak itu agak khawatir, Selena mengerti karena Tommy pasti memikirkan pekerjaan ibunya dahulu, bersama sang kakek.

"Mama kerja di kafetaria ... itu." Selena agak ragu memberitahukannya, anaknya mungkin akan girang mengetahui hal ini, tetapi Selena merasa harus jujur pada sang putra.

"Oh, di sana ya, tempat Kak Brendon nyanyi kan?" Tommy hanya tersenyum dan itu mengagetkan Selena, Kak Brendon katanya, bukan Papa Beebo, tetapi Selena ingat Tommy bilang ... dia tak akan memaksa dirinya.

Jadi dia tak akan memikirkan Brendon lagi sebagai sang papa? Baguslah. Namun, Selena tetap akan menyewa babysitter, menjauhkan Brendon dari Tommy, untuk memastikan benar-benar mereka tak akan lengket lagi. Wanita itu agaknya tahu sifat Tommy yang jika ingin sesuatu, maka harus terwujud, wajib.

Selena pun berdiri dan menjauh bersama ponselnya, memberitakan jika ia setuju menjadi pengurus, dan tanpa Selena sadari sang anak kegirangan.

"Papa Beebo bakalan deket sama Mama! Tuhan, semoga mereka makin deket, sampai nempel! Aamiin!" Tommy berdoa dengan suara pelan, anak itu terkikik geli sambil memperhatikan sang mama yang menelepon.

PAPA BEEBO [Brendon Series - P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang