A SasuHina Fanfiction
.
Characters © Masashi Kishimoto
Story © chloenaru.
Happy Reading^^
Seorang pria bersurai pirang memarkirkan mobilnya dengan apik di basement apartemen. Kaki jenjangnya melangkah keluar dari mobil dan segera beranjak menuju sebuah unit apartemen.
Naruto—pria itu sejak pagi-pagi sekali sudah melajukan mobilnya di tengah cuaca dingin pada awal bulan Desember. Hanya dibalut coat hitam dan memakai syal berwarna hijau, pria itu menyambangi apartemen sang sahabat.
Tangannya terangkat untuk menekan bel. Sepuluh menit berlalu, dan sang pemilik tetap tak menyahutinya. Dengan perasaan cemas, Naruto membuka pintu apartemen itu. Benar saja, pintunya terbuka.
Ia berjalan masuk ke dalam apartemen sederhana itu. Matanya menjelajahi ruang tengah yang terlihat sedikit err.... berantakan.
Matanya berhenti tepat di sebelah sofa, di sana sapphire Naruto menangkap sosok yang dicarinya. Wanita itu tengah menangis dengan menenggelamkan kepalanya diantara tekukan lutut.
Naruto menyentuh kepala wanita itu lembut, "Sakura...."
Panggilannya tak membuat si wanita bergerak barang sedikit saja. Suara isak tangis masih terdengar masuk ke dalam indera pendengaran Naruto.
Pria itu menatap sendu pada sahabatnya itu.
Menurut Naruto, Sakura merupakan manifestasi dari wanita kuat. Selama ia mengenal Sakura—hampir 13 tahun lamanya, ia tak pernah melihat Sakura serapuh saat ini. Mungkin pernah, pada saat wanita musim semi itu kehilangan ibu sambungnya.
Namun pada saat itu, ia memiliki Sasuke di sisinya, walau dirinya juga selalu ada untuk wanita itu. Tetapi untuk saat ini, Sasuke yang merupakan kekuatan bagi Sakura, sudah tak ada lagi di sisinya.
Alasan Naruto datang mengunjungi Sakura, karena hari ini merupakan hari peringatan kematian ibu sambung Sakura—Ibu Tsunade. Ibu Tsunade meninggal tiga tahun yang lalu. Waktu itu, Sakura dan Sasuke sudah menjalin hubungan tapi belum bertunangan.
Baik Naruto maupun Sasuke, keduanya akan selalu ada untuk Sakura di saat-saat seperti ini. Namun untuk hari ini, hanya Naruto yang menemani wanita itu, sedangkan pria bersurai raven itu tak menunjukkan tanda-tanda akan datang, bahkan hanya untuk sekedar melihat keadaan Sakura.
Ia sedikit kecewa dengan Sakura yang tak pernah menganggap keberadaannya, karena memang yang dibutuhkan wanita itu hanyalah seorang Uchiha Sasuke. Dirinya yang menyukai Sakura sejak pertama kali bertemu, akan selalu kalah dengan Sasuke yang selalu disukai oleh Sakura. Tetapi, Naruto tak pernah mengharapkan balasan atas perasaannya, selagi wanita itu bahagia.
Tapi, melihat apa yang terjadi pada Sakura akhir-akhir ini, membuatnya sedikit merasakan amarah. Entah untuk Sasuke atau wanita yang telah menjadi istri Sasuke itu atau mungkin pada.... takdir?
Dalam benaknya ia bertanya-tanya.
Apa Sasuke secepat itu melupakan Sakura?
Mengapa ia tak pernah sekalipun melihat kondisi wanita itu?
Sebegitu bahagianya 'kah pernikahan Sasuke dan Hinata?
Karena setahu Naruto, Sasuke itu akan selalu mementingkan Sakura. Bahkan Sasuke rela membatalkan perjalanan bisnis pentingnya, hanya untuk menemani Sakura yang kembali merasakan kesedihan selepas kematian sang ibu saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOTIVE [SH]
Fanfiction[M] Ini semua merupakan sebuah permainan yang dimainkan seseorang yang melibatkan banyak perasaan. Hinata menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Uchiha Corp dan menemukan dirinya terbangun di pagi hari dalam kondisi yang tidak dapat dikatakan b...