24

1.8K 263 31
                                    

A SasuHina Fanfiction

.

Characters © Masashi Kishimoto
Story © chloenaru

.

Happy Reading^^















Hari itu langit tampak begitu biru dan cerah, jangan lupakan awan-awan putih yang mengambang di atasnya. Sinar matahari menghantarkan kehangatan yang menjalari seluruh tubuh. Bunga-bunga dan tumbuhan yang bermekaran dengan indah di sepanjang jalan amat memanjakan setiap netra yang melihat.

Waktu telah menunjukkan pukul 11.45 siang, dan sekarang adalah saatnya untuk beristirahat. Wanita cantik bersurai indigo itu melangkahkan tungkai untuk beranjak dari Konoha Hospital. Hinata habis melakukan check up rutin kandungannya. Setelah menyelesaikan pemeriksaan, sang jelita segera bergegas menuju cafetaria yang tak jauh dari sana.

Ia ingin memakan cinnamon roll, jadilah ia mampir terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. Setibanya di sana, Hinata berjalan menuju meja kosong yang tersisa satu di pojok ruangan. Hari ini suasana cafe lebih ramai daripada biasanya, untunglah ia masih mendapatkan tempat untuk duduk.

Hinata pun memesan pesanannya dan selagi menunggu, ia membuka ponsel. Dapat dilihat pesan masuk di sana, dari suaminya, Sasuke.

From: U. Sasuke

Hati-hati di jalan. Jangan lupakan makan siangmu.

To: U. Sasuke

Aku sudah selesai dan sedang mampir ke cafetaria.
Kau juga jangan melupakan makan siangmu, Sasuke-kun.


Pesanan tiba, Hinata pun lekas mematikan layar ponsel dan memasukkannya ke dalam tas tangan miliknya. Manik mutiara Hinata berbinar kala melihat cinnamon roll yang telah tersaji di hadapannya.

"Terimakasih,"

Hinata mengucapkan terimakasih kepada pramusaji yang menyajikan dan dibalas bungkukan badan. Wanita cantik itu segera menyesap teh chamomile dengan anggun terlebih dahulu. Lalu, ia pun mulai menyantap pesanannya yang lain.



.



Setelah tiga hari mengistirahatkan diri, akhirnya wanita bermarga Haruno itu kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Kembali kepada rutinitas membosankan namun ditekuninya; bekerja, bekerja, dan bekerja.

Melelahkan memang. Namun karena kegiatan itulah, ia dapat melupakan perihal segala kerumitan dan kesesakan yang terjadi dalam hidupnya.

Selama di rumah sakit, Sakura mencoba sebisa mungkin untuk tidak keluar dari ruangannya. Ia menghindari untuk bertemu pria bersurai merah itu.

Sakura sungguh tak tau apalagi yang harus dilakukannya. Ternyata Sasori masih bekerja di Konoha Hospital dan itu membuat Sakura tak merasa tenang selama bekerja.

Tidak mungkin 'kan ia berhenti bekerja? Hei, dia tak sebodoh itu. Lagipula selama dirinya tak bersua dengan pria itu, maka dirinya aman.

Manik emerald nya melirik arloji yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Ah, waktunya makan siang. Saat itu juga otak Sakura berpikir keras, di mana sekiranya tempat yang aman untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi sedari tadi.

Pilihannya jatuh ke cafetaria dekat tempatnya bekerja. Karena seingatnya, pria itu lebih sering beristirahat di dalam rumah sakit daripada di luar. Akhirnya, setelah meyakinkan diri, Sakura segera bergegas ke sana.

MOTIVE [SH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang