18

2.6K 277 60
                                    

A SasuHina Fanfiction

.

Characters © Masashi Kishimoto
Story © chloenaru

.

Happy Reading^^













Matahari telah terbit dari ufuk timur menggantikan malam, cahayanya menerangi angkasa. Merasa terusik, seorang wanita yang semula memejamkan matanya kini mengerjap. Hinata mencoba menyesuaikan cahaya yang mengusik netra amethyst-nya. Kesadaran telah sampai di permukaan. Sedikit tersentak, saat menyadari lengan kokoh sang suami merengkuh tubuhnya.

Hinata mendongak, menatap wajah tanpa cela milik pria itu. Suaminya masih menyelami mimpi. Bahkan tak merasa terusik sedikit pun, ketika jemari lentik sang istri mengeksploitasi paras bak dewa Yunani miliknya.

Suara dersik angin menguasai senyap, menemani tiap detik sang wanita yang tengah terbius oleh paras tampan suaminya. Bibir ranum mengukir kurva tipis, sesekali ibu jari digunakan membuai lembut rahang kokoh itu. Terlalu larut dalam buaian, Hinata tak menyadari kelopak yang sedia tertutup, kini terbuka menampilkan sepasang obsidian milik sang tuan.

"Menikmati apa yang kau pandangi, hm?"

Hinata tersentak ketika suara berat Sasuke memenuhi indera pendengaran. Lalu menengadah, membuat netra keduanya bersirobok. Hening terasa kala kedua insan saling memuja netra masing-masing.

Rona merah menjalari pipi pualam Hinata, membuat Sasuke tak dapat menahan kedutan di sudut bibirnya. Raga sang adam mendekat, hingga labium menyentuh kening sang hawa yang setia bergeming.

Suara Sasuke kembali mengudara, "selamat pagi, Hinata."

Sapaan hangat diucapkan, terdengar bagaikan lantunan musik yang mengalun indah. Hinata merasa campur aduk, ketika jantungnya bertalu-talu. Dalam hati, dirinya kembali mengirimkan peringatan. Kemudian, Hinata balas menyunggingkan senyum hangat.

"Selamat pagi, Sasuke-kun," balasnya pelan. Hening sejenak, ia kembali melanjutkan, "maaf mengganggu tidurmu." ujarnya dengan sedikit mencicit.

Sasuke bergumam, lantas mengeratkan rengkuhan lengannya pada tubuh sang istri. Hinata menahan nafas sejenak, lalu bertanya. "Apa kau tidak ke kantor, Sasuke-kun? Sekarang sudah pukul 07.00 pagi."

Sasuke tak mengindahkan, bahkan ia malah semakin membenamkan wajahnya pada ceruk leher sang istri. Sesekali menghirup rakus harum lavender yang menguar di sana. Hinata yang merasa sedikit tergelitik menggeliat tak nyaman. Suara halusnya kembali mengudara, "Sasuke-kun, bangunlah. Kau harus bekerja."

"Hn," gumaman tak jelas menyahut sebagai balasan.

Sang wanita yang merasa sedikit kesal dengan sifat apatis pria itu, segera menancapkan giginya pada leher sang suami. Aduhan terdengar dari celah bibir Sasuke, tatkala merasakan sakit pada sisi kiri lehernya.

Namun sedetik kemudian, bibir nya menyeringai, dalam hati merasa bahwa Hinata menjadi sedikit agresif. Sedangkan sang pelaku, tak menyadari tindakannya yang dapat menimbulkan hasrat terpendam milik Sasuke.

"Kau sangat agresif, Hinata. Apa kau baru saja menandaiku, hm?" Ucap Sasuke dengan intonasi menggoda yang sangat kentara.

MOTIVE [SH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang