A SasuHina Fanfiction
.
Characters © Masashi Kishimoto
Story © chloenaru.
Happy Reading^^
Terlahir dalam keluarga yang berkelimpahan harta tidaklah membuat seorang Hyuuga Hinata senang, ditambah sang ayah yang merupakan seorang pebisnis. Bukannya ia tak bahagia ataupun tak bersyukur karena terlahir menjadi anak dari ayah dan ibunya. Hanya saja, Hinata merasa lebih baik jika keluarga mereka bukanlah keluarga konglomerat.
Dunia bisnis dipenuhi oleh orang-orang licik nan picik. Untuk meraih sesuatu yang lebih dan lebih lagi, mereka tak akan segan untuk bermain kotor. Sudah dapat dipastikan akan selalu ada pesaing, dan mereka akan memutar otak cerdasnya untuk mencari solusi terbaik agar tak terkalahkan.
Sejak pertama kali sang ibu merasakan kehadirannya di dalam rahim, Hinata sudah ditentukan akan menjadi seorang pewaris. Itu adalah kabar yang membahagiakan, secepat kilat kabar bahagia itu tersebar luas. Banyak orang yang ikut berbahagia dan mendoakan, namun juga ada segelintir orang yang merasa bahwa kehadiran si malaikat kecil itu dapat membawa keuntungan bagi mereka.
Para pesaing bisnis sang ayah pun berlomba-lomba untuk menyakiti ibunya yang kala itu sedang mengandung. Syukurlah Hiashi segera bertindak, hal-hal yang tak diinginkan pun tak terjadi. Kemudian putri kecil mereka lahir ke panggung lakon kehidupan manusia ini dan tumbuh menjadi anak manis yang disukai setiap orang yang melihatnya.
Pewaris utama keluarga Hyuuga, itulah kata orang-orang. Karena itulah, seringkali Hinata menjadi sasaran empuk pesaing bisnis sang ayah. Memang tidak akan ada habisnya. Beberapa kali menjadi korban penculikan, dan yang terparah adalah yang terakhir kali. Pada saat itu, harus ada yang mengorbankan nyawanya untuk sang pewaris.
Hinata masih terlalu kecil untuk memahami kejamnya dunia, ia hanya seorang anak yang baru saja berusia 5 tahun saat itu. Tentu yang dapat ia lakukan hanyalah menangis ketakutan. Bertambahnya usia membuat Hinata mengerti, dan belajar untuk tak lagi menjadi manusia lemah yang hanya bisa menangis. Putri Hyuuga itu belajar dengan giat, melakukan segala kewajibannya, dan ia juga sedikit berlatih bela diri bersama kakak sepupunya.
Hinata akan sangat peka terhadap sesuatu yang mengancam. Sudah lama sejak terakhir kali ia merasakan perasaan itu, dan belakangan ini, Hinata kembali merasakannya. Ia merasa diawasi oleh seseorang, tidak, tetapi beberapa orang.
Rasa takut dan cemas melingkupi relung hatinya. Apalagi semenjak kejadian di mana seseorang menyenggol bahunya dengan keras pada saat di taman. Hinata jadi teringat kecemasan berlebih yang Sasuke suarakan sebelum pria itu pergi.
Apa Sasuke dapat merasakan bahwa istri dan anaknya sedang berada dalam bahaya?
Beberapa hari ini terjadi lagi, ada yang hampir menyenggolnya, menarik tangannya, dan terkadang Hinata juga akan diikuti.
Hinata takut. Sangat takut.
Jika ia tak sedang mengandung, ia tak akan setakut ini. Yang membuatnya takut adalah jikalau ia harus kehilangan anak-anaknya. Mereka seakan-akan mengincar Hinata, lebih tepatnya, kandungannya.
Kemarin, Hinata memiliki janji untuk bertemu dengan sang adik. Dan ketika sedang menunggu Hanabi, ia diikuti oleh dua pria bertubuh besar yang Hinata tidak ketahui siapa. Hinata pun melarikan diri secepat yang ia bisa, bahkan ia sampai melupakan janjinya dengan sang adik.
Kediaman Hyuuga adalah tempat yang Hinata jadikan pilihan kala itu. Ia segera menghubungi Hanabi saat mengingat kembali janji pertemuannya. Dan Hinata menginap semalaman di sana, lalu pulang pada keesokan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOTIVE [SH]
Fanfiction[M] Ini semua merupakan sebuah permainan yang dimainkan seseorang yang melibatkan banyak perasaan. Hinata menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Uchiha Corp dan menemukan dirinya terbangun di pagi hari dalam kondisi yang tidak dapat dikatakan b...