Penasaran

6.3K 575 95
                                    

"Mereka udah tau kalau aku uke," ucap Jeno yang tengah berbaring di tempat tidur sembari memainkan kaos yang dipakai oleh Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka udah tau kalau aku uke," ucap Jeno yang tengah berbaring di tempat tidur sembari memainkan kaos yang dipakai oleh Haechan. "Sekarang kita berdua udah gak perlu bikin skenario lagi di depan mereka. Udah bisa bebas mau ngapain aja. Aku juga gak perlu malu lagi buat ngaku uke karena mereka juga gak masalahin soal itu," lanjutnya.

Haechan membelai rambut Jeno dengan senyuman kecil terpatri di wajahnya. "Dan sekarang aku bisa jagain kamu dengan leluasa, tanpa perlu mikirin skenario lagi," sahut pemuda itu.

Jeno tersenyum, lalu bergerak untuk memeluk Haechan. "I love you, Donghyuck," bisiknya.

Haechan tertawa singkat. Ia mencium kening kekasihnya cukup lama. "I love you more, My future, Lee Jeno," balasnya. "Kamu udah minum susu?"

Jeno menggeleng. "Gak bawa ke sini, masih di dorm Dream."

"Aku ada bawa dua kotak ke sini, sisanya disimpen di Apartment," kata Haechan seraya bangun. "Kamu cocok minum yang mana?"

"Aku baru nyoba yang vanilla, tapi itu cocok, kok. Rasanya enak, gak bikin mual," sahut Jeno sembari mengubah posisinya menjadi setengah berbaring.

"Tapi, kamu makan dulu. Mau makan apa? Biar aku beliin," kata Haechan.

"Aku udah makan, tadi minta dibeliin sama bang Yuta," jawab Jeno. "Tapi, gak abis. Keburu enek dan juga marah tadi. Hehehe."

Jeno tersenyum polos. Haechan mau tak mau ikut tersenyum kecil dan singkat. "Ya, udah, aku bikinin dulu susunya," ujar pemuda itu seraya beranjak ke lemari di mana ia menyimpan susu hamil milik Jeno.

"Oke!"

___

Ketika Haechan tiba di ruang tamu, dia melihat seluruh anggota tengah bergotong royong merapikan kekacauan yang ada di ruangan tersebut. Ia jadi merasa bersalah, karena secara tidak langsung kekacauan itu juga salahnya.

"Maaf udah bikin kacau di sini," ucap Haechan yang kini menjadi pusat perhatian. Karena pemuda itu bersuara dengan deep voice. Sangat jarang terdengar, dan sekarang sepertinya mereka akan selalu mendengar Haechan berbicara menggunakan nada seperti itu.

Mereka segera tersadar, dan buru-buru menjawab.

"Gak apa-apa, yang terpenting gak ada barang berbahan kaca atau sejenisnya yang pecah," sahut Taeyong. "Soal ruangan ini bisa diatasi."

Haechan mengangguk. "Muka kalian kaya tertekan gitu," ujarnya seraya beranjak ke dapur.

Mereka tersentak, lalu menggaruk kepala yang tak gatal. Kecuali Yangyang, sih. Anak itu sedang sibuk dengan ikan-ikannya.

"Kami bukan tertekan, Chan. Lebih ngarah ke kaget aja sama tingkahnya Jeno tadi. Beneran di luar dugaan kami semua," ucap Doyoung.

"Bener. Gak nyangka aja kalau Jeno punya sisi kaya gitu selama ini," timpal Ten.

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang