Apa Masalahnya?

6.3K 657 188
                                    

Haechan membuka pintu kamar, kemudian menutupnya kembali dengan cukup perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haechan membuka pintu kamar, kemudian menutupnya kembali dengan cukup perlahan.

Pemuda itu lantas membuka pakaian yang dikenakannya. Ia ingin segera membersihkan diri karena badannya sudah terasa sangat lengket karena keringat.

Namun, ketika ia ingin membuka celana, tiba-tiba ia merasa seperti ada yang tengah mengawasinya dari arah tertentu di kamarnya

Haechan menoleh pada alat pendingin di kamar dan ia menemukan satu benda hitam kecil di dekat tempat itu. Seketika wajahnya berubah datar dan dingin.

Pemuda itu menarik kursi yang berada di kamar, membawa kursi itu ke tempat di mana ruang pendingin berada. Ia naik dan diam untuk beberapa detik menatap ke arah benda hitam kecil tersebut.

"Kalian semua bangsat!"

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Haechan menarik benda itu, lalu melemparkannya ke sembarang arah. Ia juga menendang kursi yang tadi dinaikinya dengan kasar. Dia sangat marah. Benar-benar marah pada anggota NCT yang sudah berani memasang kamera CCTV di kamarnya.

Rahang Haechan mengeras, wajahnya benar-benar terlihat sangat menakutkan.

Pemuda itu bahkan sampai menyambar benda di dalam kamar dan membantingnya ke lantai, hingga menyebabkan suara berisik yang begitu nyaring.

"Anjing!"

__

Jeno berlari dengan langkah panik ke kamar sang kekasih saat mendengar suara benda yang dibanting dari tempat itu. Ia terkejut saat mendapati sebuah Gucci kecil sudah pecah berantakan di lantai.

"Donghyuck? Ini ada apa? Kenapa Gucci-nya pecah?" tanya Jeno dengan wajah bingung.

Haechan tidak menjawab. Pemuda itu memilih untuk duduk di sisi tepat tidur dengan raut wajah yang terlihat menyeramkan. Rahangnya mengeras, kedua tangan terkepal kuat di sisi tubuh, membuat Jeno kebingungan.

"Donghyuck? Kamu baik-baik aja?" Jeno mendekat ke arah sang kekasih, lalu duduk di sebelahnya. "Sayang?" Jeno memanggil saat belum juga ada jawaban. Dia mendadak merasa takut. Aura Haechan terasa sangat gelap.

Jeno mencoba memegang tangan Haechan yang tengah terkepal. Ia menggenggamnya.

"Ini ada apa? Kamu kenapa?" ucap Jeno pelan. "Apa yang bikin kamu marah sampai kaya gini?" tanyanya hati-hati. Dia tahu jika Haechan tengah marah saat ini.

Haechan belum juga bersuara. Pemuda itu hanya diam dengan raut wajah yang masih sama. Tampak menahan segala amarah yang ingin meledak.

"Hyuck . . . . ."

Tiba-tiba isakan terdengar keluar dari mulut Jeno, hingga membuat Haechan sontak menoleh. Raut menyeramkan itu menghilang dari wajahnya, digantikan oleh raut panik.

"Hei, kenapa nangis?" ucap Haechan dengan tangan yang mengusap tetesan air di pipi putih kekasihnya.

"K-kamu . . . bikin aku takut," gumam Jeno.

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang