Peringatan

6.1K 626 116
                                    

Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan dari Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan dari Haechan. Mereka semua memilih untuk diam. Namun, tidak ada dari mereka yang masih duduk, semuanya sudah berdiri sejak kedatangan pemuda itu.

Haechan memandangi wajah mereka satu persatu dengan ekspresi yang begitu datar.

"Gak ada yang mau jawab? Kalau gitu, sekarang gue tanya lagi." Haechan melangkah mendekati Johnny. "Siapa yang udah berani naro kamera CCTV di kamar gue?"

Lagi-lagi tidak ada yang menjawab pertanyaan itu. Mereka masih diam tak berkutik dengan wajah pucat, bahkan beberapa dari mereka sudah menahan napas. Karena aura gelap yang menguar dari tubuh Haechan begitu kuat dan pekat.

"Kalian punya mulut." Suara dingin itu kembali terdengar, begitu mencengkam di ruangan tersebut. "Jadi, jawab sebelum gue bikin kalian nyesel udah pernah diciptain punya mulut."

"Kami." Johnny akhirnya menjawab dengan kepala menunduk, sedangkan sisanya belum berani bersuara. "Abang-abang lo di Ilic---"

Bugh!

"Bang Johnny!"

Mata mereka terbelalak lebar saat tiba-tiba Haechan memukul wajah Johnny dengan keras hingga menyebabkan pemuda itu tersungkur ke lantai keramik dan sudut bibirnya terlihat berdarah.

"Haechan!" Taeyong membentak, dan segera menghampiri Johnny. "Apa-apaan lo. Hah!"

"Apa-apaan lo bilang?"

Haechan tertawa sinis, hingga membuat keberanian Taeyong menguar hilang begitu saja, dan sisanya semakin dibuat takut. Aura gelap Haechan terasa bertambah menakutkan di setiap detiknya.

"Lo semua yang apa-apaan, bangsat!"

Bugh!

"Agh!"

"Aaa!"

Pemuda itu kembali melayangkan pukulan, kali ini Mark yang menjadi korbannya. Pemuda asal Canada tersebut tampak tersungkur di lantai. Dia meringis ketika bibirnya terasa perih dan sakit. Sebagian dari mereka berteriak terkejut dan panik.

"Haechan. . . . ."

Renjun memandangi Haechan dengan khawatir. Pemuda itu benar-benar murka saat ini, sampai sulit untuk ditangani.

"Mark." Jungwoo segera menghampiri Mark, dan membantu kekasihnya berdiri. Dia khawatir, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. "Kamu baik-baik aja?"

Mark hanya menjawab dengan anggukkan kepala.

"Kamar mana lagi yang kalian pasangin kamera CCTV?" tanya Haechan dingin. Tidak memperdulikan bagaimana kondisi Mark dan Johnny.

"Kamar lo di Ilichil dan kamar Jeno sama Jaemin," sahut Jaehyun.

"Salah satu dari kalian pergi ke dorm dream dan hilangin kamera CCTV-nya sekarang juga," kata Haechan, tanpa ingin dibantah.

"Aku bakal ke sana sama Hendery," ucap Kun. "Mark bilang naronya di dekat alat pendingin ruangan," lanjutnya.

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang