Belanja

6.3K 606 79
                                    

"Jadi, usia kandungan Jeno baru satu minggu dua hari, Paman?" tanya Haechan pada salah satu Dokter kandungan yang merupakan Paman-nya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, usia kandungan Jeno baru satu minggu dua hari, Paman?" tanya Haechan pada salah satu Dokter kandungan yang merupakan Paman-nya sendiri.

Dia dan Jeno bukan berada di rumah sakit, melainkan rumah Paman dari Haechan yang merupakan Dokter pribadi keluarga pemuda itu.

Dokter pria berusia empat puluh empat tahun tersebut mengangguk. "Iya, kehamilannya baru-baru ini," sahutnya dengan senyuman. "Selamat ya, Donghyuck. Paman gak nyangka loh, kamu akan memiliki anak pada usia sangat muda begini."

Haechan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, sementara Jeno sudah salah tingkah. Dia sungguh malu. Terlebih sejak tadi Paman sang kekasih selalu memandanginya.

"Makasih, Paman," ucap Haechan seadanya.

Dokter itu mengangguk. "Kamu sudah memberitahu keluargamu?" tanyanya.

"Belum, tapi aku akan memberitahu mereka setelah pulang dari sini," sahut Haechan.

"Baguslah kalau begitu. Bagaimanapun juga mereka harus segera tau," kata si Dokter. "Mungkin akan langsung diadakan pernikahan oleh orang tua kalian setelah mereka tau soal masalah ini." Ia melanjutkan sembari memandangi keponakannya.

Anak jaman sekarang sudah pintar menanam benih ke orang lain, ya.

Haechan mengangguk. "Tapi, Paman. Aku pengen tanya, usia kandungan Jeno, kan, masih muda, tapi kenapa udah ngidam? Mana yang ngidam aku," kata pemuda itu.

Jeno mendelik dan langsung menyenggol lengan sang kekasih, tapi hanya dibalas oleh kernyitan di kening kekasihnya itu.

Sang Dokter tertawa. "Itu hal lumrah. Terkadang banyak orang hamil yang sudah mengidam sejak usia kandungan masih muda, dan biasanya kalau sudah seperti itu akan mengalami fase mengidam yang kedua di pertengahan bulan masa melahirkan," jelasnya. "Kalau soal kenapa Ayahnya yang mengidam, itu karena kamu yang terlalu cinta sama Ibunya." Si Dokter berucap dengan nada menggoda.

Haechan melongo untuk beberapa saat. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Yangyang. Jika dia terlalu mencintai Jeno hingga ketika sang kekasih mengandung, ia yang harus mengidam dan mengalami morning sickness. Beruntungnya belum terlalu parah.

Sementara Jeno lagi-lagi hanya bisa terdiam. Wajahnya memerah mendengar penjelasan dari Dokter. Haechan terlalu mencintainya, sampai harus rela mengalami hal seperti itu saat ia hamil. Dia sangat beruntung. Jeno tidak akan pernah melepaskan Haechan, apapun yang terjadi.

"Oh, jadi gitu," gumam Haechan. "Terima kasih, Paman. Kami permisi dulu. Habis ini harus ke rumah Ayah dan Ibu," pamitnya seraya berdiri diikuti oleh Jeno dan juga si Dokter.

"Sama-sama," sahut Dokter dengan senyum lembut menatap Jeno. "Jaga kondisi kamu baik-baik ya, Jeno. Jangan sampai kelelahan, itu bisa berpengaruh pada kondisi bayi di dalam kandungan kamu," lanjutnya memberi nasihat. "Perbanyak minum vitamin dan mungkin susu untuk hamil."

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang