Bear Family [Epilogue]

8.6K 458 50
                                    

^°^°^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^°^°^

^
°
^

"Sayang! Ini Laryssa pup. Gimana cara bersihinnya?!"

Jeno menghela napas berusaha untuk sabar ketika lagi-lagi Haechan yang disuruh menjaga Laryssa karena ia ingin menyiapkan makan malam, berteriak untuk kesekian kalinya.

"Sayang!"

Haechan kembali berteriak dari arah kamar.

"Bentar!"

Jeno buru-buru mematikan api, mencuci tangannya dengan bersih agar tidak ada kuman yang tertempel ketika menyentuh Laryssa. Lalu, ia berlari kecil menuju kamar. Beruntung kamar mereka masih di lantai bawah, tidak terlalu jauh dari dapur.

"Astaga!"

Jeno memekik terkejut ketika melihat bagaimana kondisi di kamar saat ini.

Laryssa yang sudah bisa merangkak dan duduk sendiri tengah mengacak-acak bedak di atas kasur sampai badannya yang tak memakai pakaian terkena bedak tersebut. Jangan lupakan Haechan yang berdiri di sisi tempat tidur sembari menenteng sebuah celana milik putri mereka yang terdapat kotoran pup.

"Donghyuck! Kamu apain lagi anak aku?!"

Jeno langsung mendekat ke arah Laryssa yang saat ini tengah tertawa riang meracaukan kosa kata khas bayi berusia empat bulan, lalu menggendong sang putri. Pria itu mendelik pada suaminya.

"Gak perlu dijelasin! Kamu cuma bisa bikin kerjaan aku tambah banyak, tau gak!" ujar Jeno ketika melihat mulut Haechan bergerak ingin mengeluarkan suara.

Haechan mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Tidak berani bersuara. Dia hanya bisa melihat Jeno yang tengah berjalan ke arah kamar mandi.

"Bersihin itu semua! Kenapa diem aja, sih?! Bantuin akulah!" kata Jeno dengan nada sangat kesal.

Haechan segera tersadar, kemudian buru-buru menuruti perintah istrinya.

"Oke, sayang! Jangan marah."

Jeno meletakkan Laryssa di dalam bathtub khusus si kecil mandi. Bocah itu bertepuk tangan sembari terus berceloteh.

"Ma ... ma ... ma ... ma!"

Jeno menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Dia harus bisa sabar. "Ayah kamu itu bener-bener cuma bisa bikin Ibu kerepotan aja. Disuruh jagain kamu malah selalu berakhir ada yang berantakan gini."

"Mmmm .... Aaaaaa .... Yaah?" Laryssa menelengkan kepala bingung.

Jeno merengut. "Ayah kamu nyebelin! Kalau nanti udah gede, kamu harus bantu Ibu buat ngasih pembalasan ke dia. Okey?"

"Yah?" Laryssa membuka sedikit mulutnya, memandangi sang Ibu dengan bingung.

"Iya, Ayah kamu. Kita pukul nanti," kata Jeno.

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang