Auntie Renjun

5K 508 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Haechan dan Jeno tengah berbaring di kamar sembari menonton tayangan televisi. Tangan Haechan sejak tadi tak henti mengusap lembut perut Jeno karena sang kekasih sendiri yang memintanya dengan alasan jika si Aegi sedang ingin dimanja. Padahal Buna-nya, tuh.

Sekarang jam setengah dua belas malam. Sebenarnya Haechan sudah mengantuk ingin tidur, terlebih besok masih ada jadwal dengan unit 127. Tapi, kedua mata sang kekasih tampak masih segar, tidak ada tanda-tanda lelah.

"Hyuckie ....." Jeno memanggil dengan mata yang fokus pada televisi.

"Hm?" Hanya itu tanggapan dari Haechan.

"Ngantuk," gumam Jeno.

Haechan menoleh. Kedua mata sang kekasih masih terlihat segar begitu. Benar mengantuk atau bagaimana?

"Pengen tidur," gumam Jeno lagi sembari bergerak mengubah posisinya menjadi menyamping menghadap pada Haechan.

"Ya, udah tidur, sayang," kata sang dominan dengan tangan mengusap punggung Jeno.

"Pengen tidur bareng Injunie," ucap Jeno pelan.

"Renjun?"

Haechan cukup terkejut. Mengapa tiba-tiba Jeno mengatakan kalimat tersebut?

"Hiks.... Nono kangen Injunie."

Haechan sontak terbangun ketika mendengar isakan lirih dari Jeno. Wajah pemuda itu terlihat panik.

"Sayang, kenapa nangis?" tanyanya lembut.

"Nono pengen ketemu Injunie, pengen dielus perutnya sama Injunie," kata Jeno dengan isakan yang masih terdengar. Bahkan kedua tangannya meremas kaos yang dikenakan oleh Haechan saat pemuda itu kembali berbaring.

"Kamu kangen sama Renjun?" ucap Haechan pelan sembari mengusap rambut sang kekasih.

Jeno menganggukkan kepalanya dengan isakan yang masih belum berhenti.

"Ya, udah besok aku bawa Renjun ke sini, ya?" kata Haechan.

Jeno langsung menggeleng. "Mau sekarang, mau sekarang ketemu Injunie, pengen dielusin perutnya biar bobo," sahutnya.

"Tapi, ini udah malam, sayang. Renjun juga pasti lagi tidur," ujar Haechan.

"Mau Auntie Injunie sekarang," kata Jeno tidak ingin dibantah.

"Auntie?" Haechan bergumam pelan.

"Daddy, Baby mau ketemu Injunie sekarang," rengek Jeno dengan mata berkaca-kaca.

"Oke, oke. Aku bakal ke dorm sekarang, lalu bawa Renjun ke sini. Jangan nangis, ya?" kata Haechan menenangkan.

Jeno mengangguk masih dengan mata berkaca-kaca. Haechan menghapus genangan air di pelupuk mata sang kekasih dengan hati-hati.

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang