Trauma Kecil

6.8K 576 91
                                    

"Ibuuuuuuu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibuuuuuuu!"

Jeno langsung memeluk Ibu Haechan begitu mereka tiba di kediaman keluarga Lee. Sang Ibunda terlihat kewalahan menerima pelukan secara tiba-tiba dari calon menantunya ini. Terlebih kedua tangan si calon mantu tengah memegang jajanan ringan.

"Astaga, Jeno! Kamu itu lagi hamil, jangan petikilan terus kaya gini! Lari-larian, ntar kamu kenapa-kenapa gimana. Hah?" Nyonya Lee mengomel.

Jeno cemberut. "Ish, Ibu. Jeno datang bukannya disayang-sayang malah diomelin."

"Ya, kamunya bandel gini." Nyonya Lee geleng-geleng kepala. "Ingat, kamu lagi hamil, calon mantu Ibu yang manis."

"Hehehe. Maaf, Bu," ucap Jeno dengan senyuman khas. "Ibu mau jajan?" Ia menawarkan jajanan di tangannya. Ekspresinya terlihat sangat polos.

"Ibu gak doyan, buat kamu aja. Abisin sampe badan kamu bulet," sahut Nyonya Lee. Dia melirik ke arah Haechan yang masih berada di parkiran. "Itu pacar kamu ngapain?"

Jeno menoleh. "Oh, itu lagi nurunin semua jajanan yang Jeno beli, Bu. Hehehe~" Pemuda itu kembali memandang pada calon mertuanya dengan senyuman polos.

Nyonya Lee geleng-geleng kepala. "Kamu tuh, ya, hobi banget jajan. Pantes aja gendut."

"Ish! Bukan Jeno yang mau, tapi calon cucu Ibu, loh," kata Jeno sambil cemberut.

"Apaan nyalahin anakmu? Dia belum lahir udah disalahin aja. Lagian itu jajanan juga kamu sendiri yang makan," ucap Nyonya Lee.

"Ihh, tetap aja, kan, si kecil yang mau, Bu." Jeno tetap tidak ingin mengaku kalau dia yang menginginkan semua makanan tersebut.

"Iya-iya. Anak kamu yang mau." Akhirnya Nyonya Lee hanya bisa mengalah. Jangan sampai calon menantunya merajuk. Nanti dia yang kena omel anaknya sendiri.
"Ayo, masuk. Biarin pacarmu yang bawa barang-barangnya."

"Okey!" Jeno menyahut bersemangat. Ia melangkah memasuki rumah. "Oh, ya, Bu. Jeno pengen kue kukis coklat buatan Ibu lagi. Boleh gak?" ujarnya dengan nada berharap.

Nyonya Lee tersenyum. Apa yang tidak untuk menantu imutnya ini? "Pasti Ibu bikinin, tapi kamu ikut bantuin Ibu, ya?"

Jeno mengangguk lalu tersenyum senang. "Oke, Ibu!"

__

"YANGYANG!"

"Naon."

"HUEEEEEEEE!"

"Apa sih, anjir!" Yangyang bergerak risih saat tiba-tiba saja dia diserang oleh pelukan dari Lucas, lalu Ten, kemudian Winwin, Xiaojun, Hendery dan terakhir Kun. "Kalian kenapa, sih? Mukanya kusut gitu," ucap pemuda itu saat melihat wajah semua Kakaknya tampak muram.

"Kami ketauan lagi sama Haechan, Yang, dan dia kecewa sama kami," sahut Ten dengan raut sedih. "Bahkan dia sama Jeno milih buat gak tinggal lagi di dorm Dream maupun Ilichil."

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang