Positif

8.5K 666 71
                                    

Pagi-pagi sekali Jeno sudah berada di Apotik tidak jauh dari dorm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi-pagi sekali Jeno sudah berada di Apotik tidak jauh dari dorm. Beruntungnya Apotik di sana sudah buka mulai pukul empat pagi. Jadi, begitu Jeno terbangun jam lima, dia segera bergegas pergi ke tempat itu. Bahkan tanpa pamit terlebih dahulu pada sang kekasih yang masih tertidur pulas di sebelahnya.

"Mau cari apa ya, Nona?" tanya petugas di toko tersebut.

Jangan heran saat si petugas menyebut Jeno dengan panggilan Nona. Karena pemuda itu memang sedang berdandan menjadi wanita dulu saat ini.

"Tes kehamilan. Ada?" jawab Jeno dengan nada suara yang dibuat lembut mendayu seperti seorang wanita. Walau terdengar aneh, sih. Bahkan petugas Apotik tersebut sampai heran sendiri.

"Ada. Sebentar, ya." Tapi, dia memilih tidak peduli. Tugasnya hanya melayani pembeli dengan baik.

Jeno hanya mengangguk sebagai jawaban. Selang beberapa saat, petugas itu kembali dengan membawa tes kehamilan. Jumlahnya lebih dari satu.

"Mau berapa, Nona?" tanya si petugas.

"Lima," sahut Jeno cepat.

Petugas itu mengangguk. Kemudian sibuk membungkus alat tes kehamilan. Lalu ia memberikan barang tersebut pada Jeno.

Setelah melakukan pembayaran, Jeno segera bergegas pergi dengan langkah lebar-lebar. Dia ingin segera mencoba benda itu.

"Semoga aja beneran positif," gumam Jeno yang sudah berada di depan pintu dorm.

"Dari mana, Jen?"

Jeno tersentak ketika tiba-tiba Jaemin menyapanya begitu ia berada di dalam dorm.

"Kepo lu!" balas Jeno tidak bersahabat.

"Dih!" Jaemin menjulid. "Oh, ya. Haechan udah pergi. Dia masih ada jadwal sedikit. Katanya bakal ke sini nanti sore," ucap pemuda itu memberitahu.

"Dia udah pergi?" tanya Jeno sedikit kecewa. Padahal saat ditinggal tadi masih tertidur pulas, kenapa ketika ia kembali sudah pergi saja?

"Yoi. Manager Ilichil udah keburu jemput. Dia aja gak sempet mandi dan sarapan. Langsung pergi gitu aja. Mungkin nanti di tempat syuting baru makan. Dia cuma nitip pesan supaya lo jangan telat makan," jawab Jaemin.

"Oke. Makasih, Jaem."

Setelahnya Jeno segera berlalu ke kamar mandi. Lalu, menutup pintu dan menguncinya agar tidak ada yang masuk.

Pemuda itu tidak sadar jika sejak tadi langkahnya diperhatikan oleh Jaemin.

"Kirain malem ini bakal tanam benih lagi. Ternyata enggak, ya. Jalannya Jeno masih normal," gumam Jaemin.

"Yang abis tanam benih sama elo di tanah suburnya Renjun. Iya, kan?" celetuk Chenle yang baru datang.

"Heh, kok lo tau, Lee?" ucap Jaemin.

Love Scenario (Hyuckno. End ☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang